SABTU, 26 MARET 2016
Jurnalis: Ebed De Rosary / Editor: ME. Bijo Dirajo / Sumber foto : Ebed De Rosary
LARANTUKA — Prosesi Jumat Agung di Kota Reinha Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang berlangsung sejak pukul 20.00 Wita berjalan aman dan lancar. Prosesi perarakan patung Tuan Ma dan Tuan Ana keliling kota Larantuka menempuh perjalanan sejauh sekitar 6 kilometer dan diikuti puluhan ribu umat.
![]() |
Patung Tuan Ma yang diarak saat prosesi Jumat Agung |
Sejak keluar dari gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka di kelurahan Postoh menyinggahi 8 Armida atau perhentian yakni Armida Misericordia, Tuan Meninu, Mesias Anak Allah, Tuan Trewa, Yesus Yang Tersalib,Santo Antonius dari Padua Pohon Sirih, Kuce dan Tuan Ana.
Antonius da Costa seorang peziarah asal Belu yang ditemui Cendana News, Sabtu (26/3/2016) usai prosesi pukul 02.30 Wita mengatakan, sejak awal hendak mengikuti prosesi ini dirinya merasa was-was karena pernah terjadi kekacauan selama dua tahun berturut-turut selama prosesi tahun 2014 dan 2015.
“Saya nekat ikut prosesi dan ternyata apa yang ditakuti peziarah tidak terbukti. Meski capek saya puas bisa mengikuti prosesi di Larantuka yang sudah melegenda ini,” ujarnya.
Antonius berjanji akan menyebarkan informasi ini kepada teman-temannya di kampung halaman agar semua umat Katolik bisa datang mengikuti serangkaian ritual Semana Santa di kota Larantuka.
“Ritual ini satu-satunya di dunia yang masih dipertahankan sejak 5 abad silam. Perpaduan antara adat dan agama membuat menarik dan memberikan pengalaman iman tersendiri bagi saya,” pungkasnya.
Magdalena da Silva seorang pesiarah asal Kefamenanu yang ditemui Cendana News usai prosesi juga menyatakan kegembiraannya bisa mengikuti prosesi di Kota Reinha Larantuka untuk pertama kalinya.
“Ini pengalaman pertama saya ikut prosesi ini dan saya sangat terkesan. Jika tidak sibuk saya akan datang lagi tahun depan,” terang Lena sapaannya.
![]() |
Searng wanita sedang membawakan Ovos di Armida Kuce |
Disaksikan Cendana News, prosesi tahun 2016 terlihat lebih tertib dan khusuk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Barisan peserta dibagi dua deret kiri dan kanan dan masing-masing terdapat 4 orang. Hampir semua peziarah dan umat yang mengikuti prosesi memegang lilin bernyala dan mengenakan pakaian hitam.
Dalam satu barisan sepanjang 10 meter terdapat 6 petugas keamanan yang berjaga di depan dan di belakang barisan. Juga terlihata aparat keamanan baik TNI maupun Polri yang berada di kiri kanan barisan dan di sepanjang jalur prosesi.

Semua peziarah terlihat mengenakan kartu identitas dan berjalan dalam rombongan. Dalam setiap barisan terdapat seorang petugas yang mendaraskan doa dan mengumandangkan lagu pujian. Panjangnya barisan diperkirakan 2,5 kilometer. Pada setiap perhentian atau Armida tak lupa dilantunkan lagu Ovos (ratapan Veronika) oleh seorang wanita secara bergantian.