SABTU, 26 MARET 2016
Jurnalis: Ebed De Rosary / Editor: ME. Bijo Dirajo / Sumber foto : Ebed De Rosary
LARANTUKA — Dalam rangkaian prosesi Jumat Agung yang dilaksanakan di Larantuka, Kementrian Perhubungan bersama Badan SAR Nasional NTT serta dibantu Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Maumere melakukan pengawalan dalam bidang keamanan dan keselamatan puluhan ribu perziarah. Bahkan dua hari sebelum hari H juga dilaksanakan sosialisasi terkait pelayaran.
![]() |
Prosesi laut Jumat Agung |
Kepala Basarnas NTT, Gede Putu Ardana menyebutkan, tingkat kecelakaan laut di NTT selama ini masih terbilang tinggi karena hampir semua kapal penumpang antar pulau di NTT tidak memiliki alat keselamatan seperti pelampung, life jacket maupun sekoci. Ditambah dengan jumlah peziarah yang mencapai puluhan ribu, sehingga harus sering dilakukan sosialisasi dan pengawalan.
“Selain kampanye keselamatan pelayaran, Basarnas juga sekaligus menjaga keamanan selama berlangsungnya ritual prosesi laut menghantar patung Yesus Wafat di Salib,” ujarnya saat ditemui Cendana News, Jumat (25/3/2016).
“Karena kegiatan ini rutin tahunan, maka pengamanan sudah dikordinasikan semua unsur yang ada, bahkan tahun ini dilibatkan Kementrian Perhubungan guna menjaga keamanan agar itual ini berjalan sesuai harapan masyarakat,” sambungnya.
Seminggu sebelum pelaksanaan ritual Semana Santa, Basarnas NTT ikut bergabung dengan harapan selama pelaksanaan ritual tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan. Ada beberapa kapal yang ditugasi mengamankan prosesi laut diantaranya, kapal dari Kementrian Perhubungan 7 kapal, kapal Basarnas NTT dan kapal TNI AL Lanal Maumere.
Tidak hanya itu, beberapa bulan lalu sebelum diadakan prosesi laut tegas Ardana, sudah dibuat skenario rencana pengamanan sehingga saat prosesi laut diatur agar bisa berjalan dengan lancar. Para peziarah juga diatur dan dibatasi sehingga pengalaman tenggelamnya kapal-kapal peziarah tahun 2014 tidak terjadi lagi.
“Semua kapal yang mengangkut peziarah sudah dilengkapi alat keselamatan. Karena jarak tempuhnya tidak terlalu jauh maka pengamanannya juga relatif lebih ringan,” kata Ardana..
![]() |
Kepala Basarnas NTT, Gede Putu Ardana (kiri) bersama Danlanal Maumere, Kolonel Laut (P) Carmadi |
Basarnas NTT hanya ditugasi menjaga keselamatan pelayaran sedangkan jumlah kapal yang mengangkut peziarah menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan Flores Timur. Ardana menghimbau agar peziarah dan umat yang mengikuti ritual prosesi laut menaati aturan keselamatan.
“Harus ada perencanaan sehingga dari sisi peziarah dan pendoa dan keamanannya terjamin dan masyarakat juga bisa diatur,” ungkapnya.