SENIN, 1 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Zulfikar Husein / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Zulfikar Husein
ACEH—Ratusan warga dari 11 desa binaan di lingkungan PT Perta Arun Gas (PAG), di Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Aceh, melakukan aksi demonstrasi di pintu masuk pabrik perusahaan tersebut, Senin (1/2/2016). Dalam aksinya warga meminta perusahaan bekas PT Arun tersebut dalam melakukan perekrutan tenaga kerja memprioritaskan warga sekitar sebesar 70 persen.

Pantauan Cendana News, aksi dilakukan sejak pukul 10.00 WIB. Aksi ratusan massa itu melibatkan berbagai kalangan usia, mulai dari kalangan mahasiswa, pemuda hingga para orang tua dan ibu-bu paruh baya. Di lokasi juga terlihat beberapa anak-anak yang ikut dalam aksi.
Massa yang datang membawa sejumlah sejumlah spanduk yang bertuliskan aspirasi dari para pendemo tersebut. Massa juga menandakan diri mereka dengan pita berwarna hijau dan sejumlah kain berwarna merah jambu.
“Kami dari 11 desa di lingkungan Perta Arun Gas, yaitu Desa Jomlang, Blang Panyang, Meunasah Dayah, Padang Sakti, Paloh Punti, Cot Trieng, Blang Pulo, Batuphat Timu, Batuphat Barat, Blang Naleung Mameh dan Desa Ujong Pacu, meminta PT PAG memprioritaskan warga lingkungan sebagai tenaga kerja sebesar 70 persen,” ujar T. Mukhlis, Koordinator Lapangan pada akasi tersebut.
Mukhlis menambahkan, pihak PAG telah melanggar Peraturan Pemerintah Aceh, terkait perekrutan tenaga kerja. Seharusnya, sesuai aturan, perusahaan seharusnya memprioritaskan warga lingkungan sebagai tenaga kerja di perusahaan tersebut.
Setelah berdemo sekitar 20 menit. Pihak PAG kemudian meminta sejumlah perwakilan untuk melakukan audiensi di dalam kantor tersebut. Sebanyak 8 perwakilan massa yang terdiri dari kepala desa dan ketua pemuda mewakili massa untuk audiensi.
Setelah melakukan audiensi selama hampir 2 jam lebih, 8 orang tersebut kemudian keluar dari ruangan audiensi dan bertemu massa. Perwakilan tersebut menyampaikan belum ada titik temu terkait permintaan warga.
“Belum ada kesepakatan. Pihak PAG menawarkan kami untuk direkrut pekerja satu desa sebanyak 2 orang, dengan jumlah sekitar 26 orang, tapi kami tidak menerimanya. Tuntutan kami bukan itu, tapi dalam setiap perekrutan seperti tenaga outsorching (kontrak) itu diprioritaskan warga sekitar perusahaan,” ujar Abu Bakar, Kepala Desa Blang Pulo, yang ikut dalam audiensi.
Ia mengatakan, pihak PAG sementara menampung aspirasi mereka. Menurutnya, pihak PAG berjanji akan menyampaikan permintaan warga tersebut ke Kementrian BUMN. “Mereka (PAG) akan menyampaikan dulu ke pusat, nanti hari Jumat (5/1/2016) kita akan bertemu lagi, kami para perwakilan membahas hasil dari pusat nantinya,” katanya.
Namun, jika tuntutan warga nantinya tidak dipenuhi, warga akan kembali melakukan aksi. Kalai ini katanya, aksi akan dilakukan dalam jumlah massa yang lebih besar. “Kita akan demo dengan massa yang lebih besar, kita tidak ingin ditipu lagi,” pungkas Abu Bakar.