Ketersediaan Minim, Sumenep Mengalami Darurat Darah

RABU, 10 FEBRUARI 2016
Jurnalis : Fahrul / Editor: Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Fahrul

SUMENEP — Minimnya ketersediaan stok darah di Kabupaten Sumenep, Jawa timur, membuat Unit Transpusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) daerah setempat harus bekerja keras, karena darah yang dibutuhkan oleh masyarakat sangat tinggi, sehingga ketersedian yang ada tidak mencukupi, akibatnya keluarga pasien seringkali tidak bisa mendapatkan darah.
Keluarga pasien sedang berada di UTD PMI Kabupaten Sumenep
Sedikitnya pendonor menjadi penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan darah di daerah ini, sementara kebutuhan terus meningkat, sehingga pihak Palang Merah Indonesia (PMI) gencar mencari pendonor sukarela, baik dari kalangan masyarakat biasa maupun karyawan perusahaan yang ada di ujung timur Pulau Madura tersebut.
Direktur Unit Transpusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI), Kabupaten Sumenep, Amril Huda mengaku, memang selama ini ketersedian darah masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat, sehingga masyarakat yang membutuhkan terkadang membawa keluarganya sendiri untuk diambil darahnya, sebab jika tidak seperti itu tidak dapat memperoleh darah.  
Amril Huda
“Di tahun 2016 ini Sumenep darurat darah, karena kebutuhan dengan ketersedian darah yang ada tidak mencukupi, sebab yang butuh banyak, namun darah yang ada di kami sedikit, jadi bisa mencukupi,” jelasnya, Rabu (10/2/2016). 
Menurutnya, untuk kekurangan pada golongan darah itu tidak menentu, karena dalam setiap bulannya tidak sama, itupun tergantung musim penyakit pada bulan-bulan tersebut. Seumpamanya pada bulan ini golongan darah A yang banyak dibutuhkan, belum tentu depan sama, sebab banyaknya penyakit juga berubah. 
“Kalau masalah klasifikasi kekurangan golongan darah itu kan tergantung dari pasien-pasien yang membutuhkan, kadang pada bulan-bulan tertentu golongan darah A yang dibutuhkan, tetapi dibulan lain terkadang B yang dibutuhkan,” katanya.
Oleh karena itu pihaknya akan tetap berusaha untuk selalu menyediakan darah, walaupun dengan keterbatasan masalah donor sukarela, sehingga setiap tiap hari, baik siang maupun tengah malam jika memang ada yang hendak melakukan donor sukarela tetap akan dilayani selam 24 jam. 
“Kami minta maaf kepada masyarakat, apabila mereka ketika membutuhkan darah tidak terpenuhi, karena kami sudah berupaya semaksimal mungkin,” paparnya.
Dalam setiap bulan kebutuhan darah rata-rata mencapai 1000 kantong, sedangkan ketersediaan darah hanya sekitar 600 kantong. Akibatnya masyarakat tidak dapat terpenuhi kebutuhannya, sehingga jika stok kosong meminta bantuan untuk dicarikan pendonor dari pihak keluarga pasien.
Pihaknya kedepan akan berjalan ke instansi-instansi dan masyarakat untuk memberikan sosialisasi betapa pentingnya mendonorkan darah, sehingga apabila mereka paham nantinya bisa menjadi donor sukarela, agar dapat membantu memenuhi kebutuhan darah di daerah ini. ?
Lihat juga...