SABTU, 13 FEBRUARI 2016
Jurnalis: Zulfikar Husein / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Zulfikar Husein
ACEH — Banjir yang melanda berbagai fasilitas publik di delapan kecamatan yang berada di Kabupaten Bireuen menyebabkan pihak sejumlah sekolah mengambil kebijakan untuk meliburkan anak didiknya dari kegiatan belajar mengajar.
![]() |
SMP N 1 Jeunieb, Bireuen, Aceh, yang terendam oleh banjir |
Seperti yang diungkapkan salah satu warga Jeunieb yang menyebutkan, sekolah tempat anaknya menuntut ilmu telah meliburkan aktifitas sekolah sejak Jumat.
“Anak saya tidak sekolah sejak kemarin, karena sekolahnya banjir. Hari ini, air masih ada di sekolahnya, belum semuanya surut,” ujar Tarmizi, warga Jeunieb, Kabupaten Bireuen, kepada Cendana News, Sabtu (13/2/2016).
Ia memperkirakan, para siswa di kabupaten tersebut baru bisa bersekolah pada Senin mendatang, ketika air banjir benar-benar telah mengering.
“Tapi biasanya, siswa dibantu guru dan warga membersihkan dulu sekolah dari lumpur,” katanya.
Pantauan Cendana News, Jumat kemarin, akibat dari genangan banjir tersebut, sejumlah sekolah di Bireuen, Aceh, terpaksa ditutup. Sejumlah fasilitas berupa infrastruktur yang terdapat di ruang kantor kecamatan dan sekolah juga rusak akibat genangan banjir.
Ratusan rumah di 8 kecamatan di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, direndam oleh banjir, Jumat (12/2/2016). Banjir terjadi akibat luapan sungai setelah diguyur hujan lebat selama 6 jam.
Kedelapan kecamatan tersebut adalah Jeunieb, Peulimbang, Pandrah, Peusangan, Kota Juang, Samalanga, Kuala, dan Peudada demgam ketinggian air bervariasi, mulai 1,5 hingga dua meter.
Selain sekolah, banjir juga merusak sejumlah jembatan penghubung. Akibatnya, satu panti asuhan yatim piatu dan satu pesantren tradisional di Kecamatan Jeunieb, terisolir. Para santri terjebak banjir di kedua lokasi tersebut.