Manado Mengukir “Prestasi” Baru, Pemadaman Listrik Lebih 25 Jam

MINGGU, 17 JANUARI 2016
Jurnalis: Ishak Kusrant / Editor: Sari Puspita Ayu / Sumber foto: Ishak Kusrant
MANADO — Sejarah terjadi di Manado Sulawesi Utara (Sulut) dalam pemadaman listrik. Baru kali ini listrik padam lebih dari 25 Jam sejak Sabtu (16/01/2016) sekitar pukul 14.30 WITA, hingga Minggu (17/01/2016) pukul 16.30 WITA. Warga Manado kemudian ikut bereaksi dengan memberikan komentar di media sosial, sehingga pihak PLN Suluttenggo “dibully” di media sosial dengan berbagai ucapan, hingga meminta direksi dan petinggi PLN Suluttenggo mengundurkan diri karena tak mampu mengatasi krisis listrik Wilayah Suluttenggo. 

GM PLN Suluttenggo saat meninjau di PLTG Gorontalo

Salah satu warga Manado, yang ditemui Cendana News pada Minggu (17/01/2016) mengatakan, pemadaman listrik di wilayah Suluttenggo sudah selalu terjadi dan setiap tahun ini pasti terjadi, mulai dari 2 jam hingga 5 jam, namun sangat disayangkan pemadaman kali ini lebih dari 25 jam sehingga membuat masyarakat menderita.
“Baru kali ini terjadi pemadaman lebih dari 25 jam, dan tanpa ada pemberitahuan dari pihak PLN, harusnya pihak PLN bisa mengatasi hal ini, agar tidak membuat masyarakat dirugikan,” ujar Yunita Warga Kelurahan Winangun 1.
Menurut Yunita selama lebih dari 25 jam listrik padam, sudah banyak yang rusak di rumah, mulai dari alat eletronik seperti rice cooker, kipas angin, hingga pendingin ruangan (AC). 
Kapal pembangkit listrik terapung
“Coba PLN bayangkan kalau semua rusak, apa mereka mau tanggungjawab, belum lagi kalau terlambat bayar tagihan listrik masyarakat dikenakan denda hingga pemutusan meter listrik,” ujar Yunita geram.
Sementara itu General Manager PLN Suluttenggo Baringin Nababan melalui Humas dan Supervisor Bina Lingkungan Dermawan Amir Uloli saat dihubungi Cendana News mengatakan, meminta maaf karena terjadinya pemadaman listrik yang cukup lama. 
Dermawan mengatakan pemadaman disebabkan karena adanya sistem terkoneksi 150 kV Suluttenggo, mengalami gangguan disisi transmisi, sehingga menyebabkan sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo terpisah (Isolated).
“Sekali lagi atas nama PLN Suluttenggo meminta maaf atas kejadian ini yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat. upaya pemulihan suplai listrik masih terus dilakukan secara bertahap namun pasokan listrik belum sepenuhnya pulih,” kata Dermawan.
Dermawan berharap kapal pembangkit listrik terapung di Kecamatan Amurang bisa segera beroperasi agar pemadaman listrik tidak terjadi lagi. 
Lihat juga...