RABU, 27 JANUARI 2016
Jurnalis: Aceng Mukaram / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Humas Pemkot Pontianak
PONTIANAK — Sebanyak 104 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 57 KK nelayan dan 47 KK pembudidaya ikan menerima bantuan beras cadangan pemerintah. Total bantuan beras yang didistribusikan sebanyak 2,04 ton atau 2.040 kilogram (kg).
Bantuan diberikan langsung oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, berupa beras kepada para nelayan dan pembudidaya ikan di Aula Kantor Camat Pontianak Timur |
Wakil Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai menyerahkan secara simbolis bantuan beras kepada para nelayan dan pembudidaya ikan di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Selasa (26/1/2016) mengatakan, bantuan itu diberikan bertujuan untuk meringankan beban para pembudidaya ikan yang terkena dampak dari perubahan cuaca yang menyebabkan buruknya kualitas air hingga menyebabkan matinya ikan, sehingga nelayan tidak bisa melaut.
“Ini kita bantu untuk para nelayan dan pembudidaya ikan yang ada di pinggiran Sungai Kapuas. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota Pontianak terhadap para nelayan maupun pembudidaya ikan yang terkena musibah akibat perubahan cuaca,” ujar Edi, melalui keterangan pers rilisnya yang diterima Selasa 26 Januari 2016.
Edi Mengatakan, bantuan ini juga sebagai bentuk kebersamaan untuk meringankan beban bagi mereka supaya mereka tetap semangat melakukan budidaya ikan. “Kita juga bantu bibit ikan melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,” kata Edi.
Edi berharap para nelayan selama tidak melaut tetap beraktifitas mengisi waktu dengan kegiatan yang memberi manfaat bagi nelayan itu sendiri. Misalny, membersihkan keramba, memperbaiki peralatan menangkap ikan serta aktifitas lainnya.
“Selama mereka tidak melaut, kita hanya bisa membantu pangan berupa beras untuk persediaan 14 hari ke depan. Selain itu kita juga bantu bibit ikan,” harap Edi.
Sementara itu, menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Suryatmi, bantuan ini bersifat insidentil akibat terjadinya bencana dampak dari cuaca. Mekanismenya, begitu terjadi bencana, pihaknya segera melakukan koordinasi di lapangan. Kemudian melakukan pendataan berapa jumlah nelayan dan pembudidaya ikan yang terkena musibah. Setelah data dihimpun, pihaknya mengajukan surat permohonan kepada Bulog.
“Selanjutnya Bulog mengeluarkan DO untuk segera mendistribusikan bantuan itu kepada korban,” katanya.
Jumlah bantuan beras ini antara satu KK dengan KK lainnya mungkin bisa berbeda karena sesuai dengan jumlah jiwa dalam satu KK. Namun demikian, lanjut Suryatmi, bantuan yang diberikan maksimal dalam satu KK berjumlah 5 jiwa. “Perhitungannya, 0,4 kg x 14 hari per jiwa. Misalnya dalam satu KK terdapat 5 jiwa, berarti 5 x 0,4 kg x 14 hari,” pungkasnya.
Sebagaimana informasi, akhir tahun 2015 lalu, hampir seluruh pemilik keramba ikan yang berada di pinggiran Sungai Kapuas mengalami musibah akibat perubahan cuaca hingga menyebabkan matinya ratusan ton ikan milik para pembudidaya ikan. Begitu pula para nelayan yang tidak bisa melaut lantaran cuaca yang cukup ekstrem.