Rentan Asal Jadi, Warga Harapkan Proyek Aspal di NTT Dikawal Rutin

Proyek aspal jalan Cumbi-Golocala di Desa Jaong
FLORES — Tanpa kehadiran pengawas dalam pengerjaan aspal jalan Cumbi-Golocala di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT menimbulkan kekhawatiran sebagian masyarakat. Terutama dalam proyek yang menghabiskan anggaran Rp.3 miliar sepanjang hampir 5 kilometer dari Desa Jaong hingga Desa Gololambo di Kecamatan Satarmese tersebut rentan dikerjakan asal jadi.
Salah seorang warga di Kampung Golonderu, Damianus Bahur kepada Cendana News mengakui, dirinya melihat konsultan pengawas semakin jarang muncul di lapangan. Pemantauan yang langka dikhawatirkan Damianus bisa sangat berdampak buruk pada tingkat pencapaian mutu hasil kerja di lapangan.
“Memang kita jadinya bingung. Mau dapat apa kalau sudah model begini. Karena saya pernah dengar, konsultan ada saja, kerja aspalnya mesti disuruh ulang. Saya juga pernah lihat sendiri waktu baru mulai di sini konsultannya mesti pake suruh ulang terus,” ungkapnya pesimis, Rabu (04/11/2015).
Sebelumnya pula, sejumlah warga lokal yang ikut mengerjakan proyek tersebut mengklaim, tidak semua aspal yang mereka kerjakan tersebut dikerjakan dengan baik. Tidak rutinnya konsultan pengawas hadir memantau teknik pekerjaan di lapangan memberi celah bagi kontraktor pelaksana proyek mengerjakan fisik pekerjaan tanpa mengikuti standar teknik Dinas Pekerjaan Umum (PU).
“Kalau konsultan datang, kerja aspalnya bagus. Itu karena diawasi betul. Dia selalu minta siram tambah aspal kalau dia lihat ada yang tipis. Itu biasanya sampai sore dia ada di tempat, pokoknya sampai kami pulang. Tapi masalahnya bukan dia datang terus, pak. Karena bukan begitu lagi kalau pas konsultan tidak datang. Kami lihat siram aspal itu tipis sekali, makanya laju,” ungkap Remy Dadur di Kampung Golonderu, Jumat lalu (30/10/2015).
Remy sendiri berharap, konsultan pengawas bisa melakukan pemantauan terhadap pekerjaan secara rutin hingga selesai. 
“Maunya konsultan itu ada terus. Tapi ini ‘kan dia bisa tidak muncul 2 sampai 3 hari. Sama saja bohong kalau kerja aspalnya masih ada yang begitu-begitu saja, yang penting selesai. Nanti kita lihat saja, pasti ada bagian tertentu nanti cepat rusak,” tutur Remy berharap.
Hal serupa disampaikan pula oleh warga lain, Rafael Jerubu. Sempat ikut mengerjakan proyek aspal tersebut, dirinya mengakui pernah melihat pula hal yang diungkapkan Remy. 
“Itu hari saya sempat ikut kerja beberapa hari. Apa yang tadi disampaikan, itu benar. Kita memang tidak mau ada hal seperti itu, karena proyeknya di wilayah kita. Tapi kita tidak bisa omong banyak, kita juga ‘kan pekerja harian. Ya, kita kerja saja sekalipun ada yang kita lihat tidak bagus. Kita hanya harap ada konsultan datang. Kerjanya pasti teliti,” ujar Rafael.
Pantauan Cendana News, pengerjaan proyek aspal jalan Cumbi-Golocala sudah mencapai sepanjang lebih dari 1 kilometer. Pekerjaan dilakukan oleh PT Mega Damar Sakti dengan besaran nilai kontrak lebih dari 3 miliar rupiah. [JURNALIS : FONSI ECONG]
Lihat juga...