4.097 Warga Butuh Sosialisasi Rencana NBKT Semarang

SEMARANG — Rencana proyek Normalisasi Banjir Kanal Timur ( NBKT ) di Semarang membuat 4.097 Warga terpaksa harus meninggalkan tempat tinggal mereka. Meski tidak terlihat keengganan mereka untuk pindah, namun mereka sangat membutuhkan kepastian akan tempat tinggal baru dan kapan harus pindah.
Salah seorang warga, Suwarno yang sudah bertahun-tahun hidup bersama keluarga dan warga masyarakat lainnya di sepanjang bantaran sungai. Dia menyebutkan, sebaiknya pemerintah kota secepat mungkin segera mensosialisasikan. 
“Agar warga masyarakat penghuni di sepanjang bantaran aliran sungai siap jika sewaktu waktu akan direlokasi ke tempat penampungan sementara,” jelasnya.
Sosialisasi tersebut diantaranya, bagaimana proses pindah, lokasi dan waktu. Sehingga ada persiapan juga dari warga.
Sementara itu, dari data yang dihimpun, ada beberapa lokasi yang direncanakan oleh pemerintah kota untuk menjadi lokasi penampungan sementara pemukiman warga, yakni di sekitar Pasar Waru, terletak di Kelurahan Kaligawe, dengan luas lahan 30 hektar, namun terpisah oleh jalan tol, masing – masing 15 hektar di sisi timur dan 15 hektar di sisi kanan.
Alternatif tempat relokasi berikutnya adalah di sekitar komplek Masjid Agung Jawa Tengah ( MAJT ). Selain itu juga di kawasan Tambaklorok yang sekarang masih berupa lautan. Hal tersebut dilakukan karena terkait dengan adanya rencana Pemkot Semarang akan menjadikan kawasan tersebut menjadi Kampung Bahari Tambaklorok.

SELASA, 22 September 2015
Jurnalis       : Eko Sulestyono
Foto            : Eko Sulestyono
Editor         : ME. Bijo Dirajo
Lihat juga...