Jasa Pengiriman Mobil Baru Usaha yang Menguntungkan Banyak Pihak

LAMPUNG — Jasa pengiriman kendaraan jenis mobil baru masih menjadi lahan bisnis bagi perusahaan perusahaan ekspedisi di Pulau Sumatera. Beberapa perusahaan bahkan menyewa beberapa lahan yang dipergunakan sebagai penampungan atau gudang sementara sebelum mobil mobil baru tersebut dikirim ke tempat tujuan di Sumatera.
Jasa pengiriman mobil baru tersebut pun menguntungkan beberapa pihak diantaranya operator kapal Roll on Roll Off (Roro), pemilik usaha rumah makan, usaha ekspedisi, serta para pemilik keahlian untuk mengemudikan kendaraan atau sopir.

Pantauan Cendana News, jasa pengiriman mobil khusus ke kota tujuan di Pulau Sumatera dari Pulau Jawa tersebut pun menggunakan dua cara. Cara pertama jasa pengiriman mobil khusus ke kota tujuan di pulau Sumatera yang memiliki pelabuhan kapal laut. Mobil diangkut menggunakan Kapal Roro khusus pengiriman mobil atau diangkut digabung dengan Kapal Penumpang.

Sementara cara kedua dengan jasa pengiriman mobil ke kota kota tertentu di Pulau Sumatera dengan cara dikemudikan atau disetir oleh seorang supir/driver. Sopir-sopir yang mengemudikan mobil-mobil tersebut biasa disebut dengan istilah sopir profit atau sopir profit engine.
“Entah dari mana asalnya namun kami disebut sopir profit yang membawa mobil mobil baru dari Jakarta, Tangerang untuk dibawa ke wilayah Sumatera,”ungkap Wawan kepada Cendana News, Jumat (7/8/2015).
Menurut Wawan, sistem pengiriman kendaraan baru tersebut tergantung kerjasama dengan pihak yang akan dikirimi mobil baru tersebut. Ada yang menggunakan jasa truck carrier atau truk dengan biaya kisaran Rp6juta hingga Rp8juta dan ada juga yang menggunakan jasa sopir seperti dirinya yang dibayar ratusan ribu sekali jalan. 
Dalam satu kali pengiriman jika menggunakan kendaraan truck carrier ada sekitar 6 hingga 8 mobil baru bisa diangkut sementara itu untuk sistem menggunakan sopir tergantung kesepakatan dengan pihak pencari jasa.
“Kalau kendaraan diangkut dalam satu truk carrier bisa memuat banyak mobil baru tapi terkait biayanya saya juga tak tahu pastinya,”ungkap Wawan.
Menurut Martoyo kepala Cabang PT Jembatan Nusantara (JM), truk truk ekspedisi dari Pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya membayar tiket berdasarkan kendaraan yang masuk ke kapal berikut muatannya. Sementara jika mobil baru dikemudikan oleh sopir ekspedisi maka akan membayar satuan. Keuntungan pun diperoleh pihak operator kapal jika banyak kendaraan besar menggunakan jasa penyeberangan kapal tersebut.
“Namun belum ada kerjasama dengan pihak ekspedisi tertentu untuk spesialisasi pengangkutan kendaraan jenis mobil baru, itu biasanya tergantung sopir ekspedisinya yang jelas saling menguntungkan,”ungkap Martoyo.
Keuntungan lain juga dirasakan oleh pemilik lahan untuk “parkir” kendaraan baru atau kendaraan profit tersebut yang biasanya menyatu dengan rumah makan tertentu. Rumah makan yang menyediakan lahan untuk kendaraan profit menurut salah satu pengusaha restoran akan mendapat keuntungan dari transaksi untuk makan serta kebutuhan sopir serta biaya parkir yang sudah dilakukan kerjasama kedua pihak.
Sementara itu pemilik lahan yang digunakan untuk parkir kendaraan baru tersebut akan memperoleh uang sewa tergantung perjanjian untuk waktu tertentu. Bagi sopir seperti Wawan dan kawan kawannya ia mengaku menjadi sopir profit semenjak beberapa tahun lalu dan memperoleh penghasilan yang lumayan.
“Selain memperoleh uang saya juga sudah mengemudikan beberapa kendaraan bagus yang hingga saat ini saya pun belum mampu membelinya,”ungkap Wawan.
Menurut pengamat pelaku usaha di Jalan Lintas Sumatera Akuan (40), jika bisa dikelola dengan baik akan banyak pihak yang diuntungkan namun perlu adanya saling koordinasi dengan beberapa sektor sebab selama ini hanya pemodal besar yang bisa menikmati keuntungan tersebut. Termasuk dengan adanya sopir sopir profit yang sering dianggap “mengambil jatah” penumpang travel resmi saat berada di kapal dan membawa penumpang masih perlu dievaluasi agar tak terjadi gesekan.
“Semua orang memerlukan lapangan pekerjaan dan usaha namun jangan sampai terjadi gesekan,”ungkapnya.

JUMAT, 07 Agustus 2015
Jurnalis       : Henk Widi
Foto            : Henk Widi
Editor         : ME. Bijo Dirajo
Lihat juga...