CENDANANEWS (Malang) – Satu lagi Masjid bantuan dari Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) di Kota Batu, yaitu Masjid Al-Ittihad. Masjid ini berlokasi di dalam komplek Kesatrian Artileri tepatnya di Jalan Kesatrian RT 50/RW 12 Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu.
Menurut H.Ahmad Paidin (56) yang merupakan Purnawirawan Pembantu Letnan Dua (Pelda) sekaligus Penasehat Masjid menceritakan bahwa sebelum terbangun Masjid Al-Ittihad, di tempat ini hanya berdiri sebuah Musholla.
“Mengapa Kesatrian yang sebesar ini tidak memiliki Masjid,” katanya di Kota Batu, Rabu (8/7/2015).
Pemikirannya tersebut kemudian dia sampaikan kepada Komandannya, yang rupanya menyambut baik pemikiran Pardin. Komandannya waktu itu kemudian teringat bahwa salah satu tokoh Arhanud ada yang menjadi Asisten Pribadi (Aspri) Presiden Soeharto. Dari situ, Aspri Presiden mulai berkomunikasi dengan YAMP sehingga YAMP memutuskan mau membangun Masjid dengan ukuran 15×15 meter persegi di Kompleks Kesatrian.
Ada tiga pilihan tempat untuk pembangunan masjid, yang pertama di Sumber geni, yang kedua di dekat kantin dan yang ketiga di tempat sekarang masjid ini berdiri.
Tidak lama setelah menentukan lokasi, pembangunan masjid Al-Ittihad mulai berjalan sekitar tahun 1991 yang kemudian diresmikan pada Nopember 1993 oleh Wismoyo Arismunandar atas nama Presiden Soeharto.
Nama Masjid Al-Ittihad sendiri diberikan karena memiliki arti Persatuan, dimana di Kesatrian Artileri terdiri dari tiga kesatuan di tambah masyarakat.
“Sehingga diharapkan dengan nama tersebut, tiga kesatuan ini di tambah masyarakat bisa terus bersatu,”jelasnya.
Masjid Al-Ittihad pernah beberapa kali di renovasi, yang pertama tahun 2010 pemasangan keramik, yang kedua pada tahun 2012 merenovasi kamar mandi, dan tahun 2013 renovasi penambahan teras.
“Sebelum menambah teras, Masjid hanya bisa menampung kurang lebih 500 jamaah dan sekarang setelah dilakukan penambahan teras, Masjid Al-Ittihad dapat menampung kurang lebih 800 orang jamaah,” jelasnya.
Namun renovasi tersebut tidak sampai merubah bentuk asli bangunan Masjid karena dari pihak YAMP tidak memperbolehkan bentuk asli bangunan Masjid berubah. Selepas bulan Ramadhan, rencananya juga akan dilakukan renovasi pemasangan paving dan penambahan pintu pagar.
“Untuk dana operasional perawatan Masjid, selain berasal dari kotak amal juga pernah mendapat bantuan dana dari Walikota Batu,” ucapnya.
Untuk kegiatan di bulan Ramadhan seperti di Masjid lainnya yaitu shalat terawih berjamaah, tadarus dan buka bersama. Sedangkan kegiatan diluar bulan Ramadhan biasanya ada Khataman Al-Qur’an setiap Hari Jumat legi, pengajian rutin di minggu ke dua dan minggu ke empat serta juga terdapat TPQ.
Pardin sangat bangga dan berterimakasih kepada Presiden Soeharto, karena atas jasa beliau melalui yayasan YAMP pembangunan Masjid Al-Ittihad bisa terlaksana sehingga bisa membantu masyarakat sekitar yang ingin beribadah.
“Letaknya yang berada di pinggir jalan, memudahkan masyarakat sekitar maupun pengendara bermotor yang kebetulan melintas untuk melakukan ibadahnya di Masjid ini,” tuturnya.
Pardin sendiri mengaku, saat ia masih bertugas di Jakarta, dirinya pernah bertemu bahkan berkesempatan bersalaman dengan Presiden Soeharto. Menurutnya, Presiden Soeharto merupakan sosok yang tegas dimana saat beliau sudah mengatakan “A”, dari atas sampai ke bawah juga mengatakan “A”. Selain tegas, Pak Harto juga merupakan sosok yang dikagumi dan dirindukan oleh masyarakat terutama masyarakat kecil seperti petani dan nelayan.
“Pada masa itu para petani dan nelayan merasa sangat diperhatikan. Hal-hal seperti yang harusnya di contoh oleh para pemimpin sekarang,”jelasnya.


——————————————————-
RABU, 08 Juli 2015
Jurnalis : Agus Nurchaliq
Fotografer : Agus Nurchaliq
Editor : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-