Keluarga Besar TMII Jakarta Kunjungi Museum Pak Harto di Kemusuk

RABU, 13 APRIL 2016
Jurnalis : Koko Triarko / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber Foto: Koko Triarko 

YOGYAKARTA — Seratus lebih keluarga besar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, mengunjungi Memorial Jenderal Besar HM Soeharto di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Selasa (12/4/2016, petang. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan HUT Ke-41 TMII Jakarta, sekaligus tapak tilas Pak Harto dan Ibu Tien Soeharto, yang telah berjasa besar mendirikan TMII sebagai salah satu wahana wisata edukatif pelestari budaya se-Nusantara.
Keluarga Besar TMII Jakarta di Museum Pak Harto
Ketua Umum Panitia Peringatan HUT Ke-41 TMII Jakarta, Mariano mengatakan, kunjungan ke Memorial Jenderal Besar HM Soeharto juga merupakan salah satu wujud penghargaan atas jasa besar sebagai Bapak Bangsa. Dengan melihat dan menyaksikan diorama yang ada, generasi bangsa ini bisa belajar banyak. 
“Sosok Pak Harto dihadirkan mulai dari kecil sebagai rakyat biasa hingga menjadi tokoh besar. Ini bisa menginspirasi anak muda dan membuat kita pun berani bermimpi mencapai cita-cita yang tinggi”, ujarnya.
Sebelumnya, rombongan keluarga besar TMII Jakarta juga telah mengunjungi Dalem Kalitan di Surakarta, Jawa Tengah, yang merupakan kediaman Ibu Tien dan berziarah ke Astana Giri Bangun di Matesih, Karanganyar, Surakarta, sebagai tempat peristirahatan terakhir Pak Harto dan Ibu Tien. 
Mariano mengatakan, kunjungan ke tiga lokasi paling monumental bagi sosok Pak Harto dan Ibu Tien, yaitu Dalem Kalitan, Astana Giri Bangun dan Memorial Jenderal Besar HM Soeharto, akan dijadikan agenda rutin tahunan dalam memperingati Hari Ulang Tahun TMII Jakarta. 
“Harapannya, tentu agar kita semua selalu ingat akan jasa-jasa beliau”, ungkapnya.
Sementara itu, dalam peringatan HUT Ke-41 TMII Jakarta, beberapa agenda besar akan dilangsungkan. Dimulai sejak tanggal 17 April nanti, sebagai acara pembuka akan digelar karnaval besar bertajuk ‘Banyuwangi Etno Carnival’, yakni sebuah karnaval budaya dari perpaduan tari klasik Banyuwangi dan modern. Mariano mengatakan, perhelatan Banyuwangi Etno Carnival sebagai karnaval budaya berkelas internasional akan menjadi perhelatan pertama di TMII Jakarta, dan akan menjadi penampilannya yang terbesar.
Mariano, Ketum Panitia HUT Ke-41 TMII Jakarta
Lalu pada puncak acaranya di tanggal 20 April 2016, akan ditampilkan tari tradisional Aceh, dan pada tanggal tersebut selama satu hari tiket masuk ke TMII akan digratiskan selama satu hari. Selain itu, juga akan ada Ekspo Nusantara yang terdiri dari pameran museum se-Asean, pameran produk Pemerintah Daerah dari 34 Provinsi di Indonesia, Pameran Kuliner Nusantara dan sebagainya.
Adapun rangakaian penutup perayaan HUT Ke-41 TMII Jakarta pada 24 April 2016, akan digelar sebuah tari tradisional Ratu Jaro dari Aceh, melibatkan 6.600 penari yang akan memecahkan Rekor MURI.
Mariano mengatakan, TMII Jakarta selama ini telah membuktikan kemampuannya sebagai wahana pelestari budaya se-Nusantara, sekaligus menjadi obyek wisata edukatif nomor satu di Jakarta. “Melalui berbagai diklat kesenian, bahkan telah banyak penari-penari dari TMII Jakarta yang menjadi penari terkenal”, pungkasnya. 
Lihat juga...