Fasilitas Lengkap dan murah, Pasar Seni Guwang Diserbu pengunjung

Pasar Seni Desa Adat Guwang
GIANYAR – Desa Guwang terletak tepat sebelum memasuki kawasan wisata Sukawati. Di ujung Pertigaan Jalan Raya Guwang berdiri Pasar Seni Desa Adat Guwang. Diresmikan pada tanggal 27 November 2001 oleh Gubernur Bali kala itu, Dewa Made Beratha.
Jika diperhatikan dengan seksama, Pasar seni Guwang menjual barang-barang, cinderamata, dan oleh-oleh lain sama persis seperti yang dijual oleh para pedagang pasar seni sukawati. Namun di sini memiliki lahan parkir jauh lebih luas dan gedung pasar yang jauh lebih besar, dengan menyediakan taman-taman teduh untuk wisatawan duduk-duduk melepas lelah setelah berbelanja keliling pasar.
Ditambah lagi, penjual-penjual makanan berada langsung satu areal dengan Pasar, yaitu di areal parkir. Jadi saat pengunjung turun dari Bus Wisata, mereka sudah disuguhkan dua pilihan, mau makan dulu baru berbelanja, atau sebaliknya.
Komang Ayu, seorang pedagang baju khas Bali di kios terdepan mengatakan musim liburan sekolah seperti ini merupakan yang ditunggu-tunggu selain liburan akhir tahun. Ditambah lagi area parkir Pasar Seni Guwang cukup besar, maka ia semakin senang karena banyak calon pembeli yang datang.
” jika liburan sekolah, banyak dagangan laku tapi profit standar saja, namun jika liburan akhir tahun dagangan laku sedikit akan tetapi profit besar,” kata Komang Ayu.
Banyak pedagang pindahan dari Pasar Seni Sukawati ke Pasar Seni Guwang. Salah satunya adalah pedagang tas rajut asal Gianyar, Nyoman Ariani. Ibu Muda dengan anak satu ini mengatakan omsetnya lumayan di Pasar Guwang.
Pasar Seni Desa Adat Guwang menjual busana oleh-oleh khas Bali, kerajinan tangan asli penduduk Guwang, sukawati, dan gianyar, serta berbagai cinderamata aksesoris dan lukisan.
Seorang Pengunjung asal Lumajang, Bapak Al-Bisri mengungkapkan ia cukup terkesan dengan keadaan Pasar Seni Guwang.
“Tempatnya luas, ada taman buat istirahat, lalu harga-harga barang disini relatif murah bahkan bisa ditawar lagi,” ucap Bapak paruh baya ini sambil tersenyum.

——————————————————-
Selasa, 9 Juni 2015
Jurnalis       : Miechell Koagouw 
Fotografer : Miechell Koagouw 
Editor         : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...