Tentara dan Masyarakat Panen Raya Sorgum Pertama di Papua

Masyarakat  saat memanen sorgum

CENDANANEWS (Keerom) – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ((TNI-AD) Satgas Yonif 400/Raider bersama masyarakat dan pemerintah daerah Keerom melakukan panen raya tanaman Sorgum seluas 4 hektar di Kampung Ubiyai, Kabupaten Keerom, daerah perbatasan RI-PNG.
Satgas Yonif 400/Raider yang dikenal masyarakat Keerom sebagai tentara penjaga perbatasan Negara Republik Indonesia dan Papua New Guinea (PNG), berhasil memberikan cara bercocok tanam yang baik kepada masyarakat di Kampung Ubiyai, Kabupaten Keerom.
Tanah seluas 4 hektar, berhasil disulap oleh tentara bersama masyarakat menjadi sebuah lahan yang ditanami Sorgum. Panen raya yang dilakukan pagi tadi, mengundang perhatian masyarakat diluar dari kampung kampung Ubiyai, lebih dari seratusan masyarakat bersama-sama memanen Sorgum.
Panen kali ini adalah panen perdana untuk budi daya Sorgum di Kabupaten Keerom. Sorgum sendiri adalah komiditi pangan yang baru di budidayakan di Indonesia, khususnya di daerah Kabupaten Keerom, Papua, yang dilakukan oleh TNI AD.

Anggota TNI AD saat  memanen Sorgum

Komandan Sektor Utara Satgas Pamtas RI-PNG, Kolonel Inf Windiyatno mengatakan dengan adanya panen raya sorgum ini, selanjutnya dapat mendorong masyarkat setempat dapat mandiri untuk bercocok tanam demi peningkatan pangan di daerah Arso, perbatasan RI-PNG.
“Setelah tiga bulan setengah kami dan masyarakat menanam bibit Sorgum, hari ini kami panen bersama-sama. Dari hasil panen ini, dapat memancing masyarakat untuk menanam sorgum,” kata Windiyatno di Kabupaten Keerom, Kamis (07/05/2015).
Menurutnya, tanaman Sorgum ini, untuk masyarakat pada umumnya belum mengenal tanaman tersebut dan ini baru pertama kali ditanam di Arso, Kabupaten Keerom. “Antusias dari warga, sangat baik, masyarakat juga yang menyediakan lahannya sebagai sampel hasil dari bibit Sorgum ini,” ujarnya.
Untuk sampel Sorgum ini, lanjutnya, lahan seluas dua hektar. Namun, ada lahan yang lain di sekitaran Arso bisa ditotal sekitar empat hektar. “Kalau secara teori, penanamannya selama 120 hari, tetapi kenyataannya di sini (Arso-Keerom) baru 110 hari sudah bisa panen,” kata Kolonel ini.
Ia menjelaskan juga, setiap sekali tanam, dapat memanen sebanyak dua kali. “Potongnya dari tengah dan sisakan 20 sentimeter, dan nantinya akan tumbuh tunas, yang nantinya akan dipanen lagi. Dalam satu tahun bisa empat kali panen,” dijelaskannya.

Kepala Dinas Pertanian Pertenakan dan Perikanan Kabupaten Keerom, Marthen Rumbiak, mengatakan khusus di Papua tanaman Sorgum ini sebagai alternatif. Karena, lanjutnya, di bumi Cenderawasih masyarakat masih mengandalkan Padi, Jagung dan Kedelai.
“Untuk ketahanan pangan, tanaman ini bisa jadi alternatif. Saya berterima kasih kepada Satgas 400/Raider yang telah memprakarsai untuk mengembangkan tumbuhan ini, karena dari Dinas sendiri belum memprogramkan tanaman ini,” kata Marthen.
Ditempat yang sama, Salmon Seglem salah satu warga juga mengutarakan kegembiraannya, lantaran ada bibit yang baru ia kenal dengan nama Sorgum. “Dengan adanya tumbuhan yang baru ini, saya dan masyarakat lainnya dapat menanam sorgum sebagai makanan pokok pengganti beras, daun dan pohonnya bisa di pergunakan untuk makan ternak. Tanaman ini bermanfaat bagi kami,” kata Salmon.
————————————————-
Kamis, 7 Mei 2015
Jurnalis : Indrayadi T Hatta
Foto : Indrayadi T Hatta
Editor : ME. Bijo Dirajo
————————————————-
Lihat juga...