![]() |
Pedagang daging ayam di Denpasar |
CENDANANEWS (Denpasar) – Menjelang Hari raya Galungan, dan Kuningan yang semuanya berdekatan waktunya belum mempengaruhi penjualan daging dan ikan di pasar Phula Kerti Banjar Kaja Sesetan, Denpasar. Daging yang dimaksud disini adalah daging ayam potong dan babi. Sedangkan ikan lebih banyak didominasi ikan laut dibanding ikan air tawar.
Ibu Indah penjual ayam potong mengungkapkan harga ayam potong justru turun seminggu ini. Harga per ekor yang biasanya 35,000 rupiah dalam seminggu ini berangsur turun sampai 32,000 rupiah per ekor.
” menjelang hari raya di pasar ini biasanya daging ayam potong yang laris, kalau sapi agak kurang, disamping harganya mahal dan tidak stabil, masyarakat Bali juga kan tidak bisa makan sapi,” sambung Ibu Indah sambil merapihkan susunan stok daging ayam potong miliknya.
Sementara itu, Pedagang daging babi, Nyoman menyebutkan, daging tersebut paling di cari dan sangat laku menjelang Galungan dan Kuningan, baik untuk keperluan upacara atau sebagai lauk pauk di hari raya. Harga daging babi saat ini cenderung stabil di kisaran 52,000 rupiah per kilogram. Misalnya ada kenaikan itu hanya sekitar 1,000 sampai 2,000 rupiah.
” itu kan biasanya, tapi saya tidak tau apa yang akan terjadi kedepan nanti. Namun saya yakin daging babi stabil, karena harga di peternak dan pengepul jarang berubah,” sambung Ibu Nyoman.
Senada dengan pedagang daging babi, Ibu Ketut pedagang ikan laut mengatakan sekarang ini harga ikan sedang bagus. Sebagai contoh, ikan salem ada di harga 20,000 rupiah per kilogram, ikan layur harga 15,000 rupiah per kilogram. Yang agak riskan hanya harga cumi-cumi. Walau sekarang ada di kisaran 40,000 rupiah per kilogram, namun jika mengalami kenaikan terkadang bisa mencapai 45,000 sampai 50,000 rupiah per kilogram.
” ada pilihan ikan lain yang dagingnya gurih dengan harga yang tidak banyak berubah, yaitu ikan barakuda,” sambung Ibu Ketut sambil menunjukkan stok ikan barakuda miliknya.
Harapan para pedagang ini kedepannya adalah, harga yang stabil seperti sekarang jika harus ada kenaikan jangan sampai terlalu tinggi. Namun hal ini tidak dapat lepas dari bagaimana kemampuan peternak dan nelayan lokal menjaga suplai daging dan ikan kepada pedagang di pasar tradisional.


——————————————————-
Jumat, 29 Mei 2015
Jurnalis : Miechell Koagouw
Fotografer : Miechell Koagouw
Editor : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-