![]() |
Pelabuhan Bakauheni |
CENDANANEWS(Lampung) – Faktor keselamatan dalam pelayaran menjadi tanggungjawab kapal kapal Roll on Roll Off (Roro) yang berlayar di Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Tanggungjawab tersebut bahkan menjadi bagian dari tugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas V Bakauheni.
Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas V Bakauheni, Captain Yoshua P.S.I Anthonie MM mengungkapkan, setiap kali kapal yang bersandar di semua dermaga pelabuhan Bakauheni, Lampung maupun Merak, Banten harus menjalani pemeriksaan sebelum bertolak dari Pelabuhan.
“Selama port time atau waktu bongkar muat kapal maka ada petugas dari KSOP yang melakukan pemeriksaan administratif serta fisik kapal ferry sebelum berangkat,”ungkap Yoshua P>S>I Anthonie kepada media ini Selasa (12/5/2015).
Menurut Yoshua, pemeriksaan atau pengecekan yang dilakukan bagi kapal kapal yang sandar diantaranya cek fisik, cek dokumen, manifest penumpang, alat keselamatan serta pemeriksaan yang bertujuan untuk keselamatan selama pelayaran di Selat Sunda.
“Ada petugas khusus dari KSOP yang selalu mengecek saat kapal tersebut sandar, namun pemeriksaan tersebut tentunya tidak akan secara keseluruhan hanya yang penting penting saja,”ungkap Yoshua.
Pemeriksaan secara global ungkap Yoshua akan dilakukan dalam pemeriksaan uji petik terutama menjelang dekatnya arus mudik lebaran yang akan berlangsung pada bulan Juli tahun ini. pihak KSOP Merak dan Bakauheni akan melakukan uji petik terhadap semua kapal yang akan dioperasikan.
Sesuai rencana, kapal kapal yang berlayar di Selat Sunda nantinya akan diuji petik di Pelabuhan Merak atau perairan Banten, sisanya di perairan Bakauheni sehingga H-10 sebelum lebaran kapal kapal sudah diuji seluruhnya.
![]() |
Pemeriksaan Rutin |
Berbeda dengan pemeriksaan harian, menurut Captain Yoshua, uji petik terutama dilakukan dengan melakukan pemeriksaan alat-alat keselamatan kapal seperti pelampung dan perahu keselamatan. Selain itu, peralatan lain seperti alat komunikasi di dalam kapal menjadi prioritas yang dicek tanpa kecuali.
“Selain pengecekan alat-alat keselamatan dalam uji petik tersebut, kami selalu menghimbau kepada para nahkoda kapal agar selalu memantau kondisi cuaca dari stasiun BMKG, ” ujar Yoshua.
Selain itu, paska kejadian kecelakaan terjatuhnya penumpang asal Lumajang Jawa Timur di Selat Sunda, KSOP Bakauheni memberikan imbauan kepada para nakhoda kapal yang berlayar di Selat Sunda.
Imbauan tersebut di antaranya, nakhoda harus berada di ruang kemudi atau di atas kapal selama berlayar, nakhoda sebelum berlayar wajib memastikan bahwa kapalnya laik laut, nahkoda agar selalu mengecek kesiapan dari alat alat penolong serta alat pendeteksi dini terhadap bahaya kebakaran, mentaati dan melaksanakan peraturan pencegahan tabrakan di laut (COLREG 72) dalam bernavigasi.
“Kemudian, memastikan bahwa alat alat navigasi seperti radar, VHF, steering dan lain-lain berfungsi dengan baik sebelum berlayar, para kru kapal non pelaut seperti sekuriti petugas kantin dan lain-lain agar dibuatkan daftar non pelaut dan dimasukkan ke dalam kru list,” jelasnya.


————————————————-
Selasa, 12 Mei 2015
Jurnalis : Henk Widi
Foto : Henk Widi
Editor : ME. Bijo Dirajo
————————————————-