Buruh di Malang Peringati Hari Buruh dengan Gelar Aksi Damai

CENDANANEWS (Malang) -Tanggal 1 Mei yang diperingati sebagai Hari Buruh Internasional, digunakan oleh para serikat Buruh di Malang yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) untuk menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Kota Malang. Aksi ini merupakan ajang untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka kepada Pemerintah. Berdasarkan pantauan, sejak pukul 10.00 wib panitia dari aksi buruh ini sudah sibuk mempersiapkan panggung untuk nantinya digunakan sebagai tempat orasi dan juga sebagai panggung hiburan bagi para buruh.
Sekitar pukul 13.00 wib, para buruh mulai berdatangan di depan kantor DPRD degan menggunakan sepedah motor dan juga truk. Kedatangan para buruh ini dibarengi juga dengan datangnya ratusan aparat gabungan dari Kepolisian, TNI, dan juga Satpol PP untuk menjaga ketertiban jalannya aksi para buruh ini. 
Tepat pukul 14.00 wib Aksi yang bertemakan “1 Mei, Hari Perlawanan Kaum Buruh” dibuka oleh sambutan dari Kusnadi yang merupakan Kepala Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi Kota Malang. 
Dalam sambutannya Kusnadi mengatakan bahwa dirinya sudah mencatat dan berjanji akan membawa semua tuntutan para buruh ke Pemerintah pusat. Dirinya berharap dengan diadakannya peringatan hari buruh setiap tahunnya, semoga kesejahteraan para buruh terus meningkat dan bisa lebih baik lagi, ujar Kusnadi. Di akhir sambutannya, Kusnadi tidak lupa menyampaikan Selamat Hari Buruh bagi seluruh Buruh di Dunia.
Aksi ini kemudian dilanjutkan dengan orasi dari para buruh dan juga Ketua SPBI. Dalam orasinya para buruh menyampaikan 5 tuntutan mereka yaitu:
1.        Menolak Sistem Kerja Kontrak
2.        Penghapuskan  Outsourcing.
3.        Penghentian politik upah murah.
4.        Membatalkan RPP pengupahan UMK 2 Tahun Sekali
5.        Mewujudkan upah layak bagi buruh.
Para buruh menganggap sistem Outsourcing tidak ada bedanya dengan perdagangan manusia, karena ada yang menyalurkan pekerja tetapi tidak ikut bekerja namun malah ikut menikmati upah dari para buruh. Selain itu Para buruh juga menuntut kenaikan UMK karena UMK Kabupaten dan Kota Malang masih kalah jauh dengan Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan Pasuruan, hal ini terjadi karena adanya politik upah murah di pemerintahan Kabupaten dan juga Kota Malang, ujar Lutfi Ketua SPBI.
Lutfi menambahkan, “Buruh adalah modal, jika buruh se-Indonesia ini berhenti maka perekonomian Indonesia akan jatuh” tambahnya. Lutfi juga mengkritisi tentang penanganan pemerintah terhadap buruh yang dianggap masih asal-asalan terutama hukum perburuhannya.

Aksi yang dilakukan para buruh ini cukup mengundang perhatian dari masyarakat Malang. Meskipun aksi buruh ini diikuti oleh ratusan buruh dan juga di jaga oleh ratusan aparat keamanan, namun aksi ini berjalan tertib dan aman serta tidak ada tindakan anarkis baik dari para buruh maupun aparat keamanan. Adanya aksi dari para buruh ini rupanya digunakan juga oleh para pedagang kaki lima (PKL) untuk mengais rejeki,

——————————————————-
Sabtu, 2 Mei 2015
Jurnalis : Agus Nurchaliq
Fotografi :  Agus Nurchaliq
Editor : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-

Lihat juga...