Sosok Dibalik Evakuasi Penumpang KMP Mutiara Persada I

Nahkoda TB Merak
CENDANANEWS(Lampung)– KMP Mutiara Persada I milik PT Atosim Lampung Pelayaran(PT ALP) kandas di perairan Selat Sunda tepatnya di antara Pulau Dua, Pulau Kandang Balak serta Pulau Kelapa sekitar beberapa mil dari Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada Minggu malam sekira jam 22.20 wib (26/4/2015).
Berdasarkan keterangan pihak PT ASDP dan Otoritas Kesyahbandaran Pelabuhan Bakauheni, KMP Mutiara Persada I berangkat dari dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak dengan membawa 64 penumpang dewasa dan 6 penumpang anak anak serta membawa 50 Kendaraan pribadi, 10 Kendaraan pick-up, 1 Kendaraan Bus dan 48 kendaraan truck. Kapal tersebut kandas karena terbawa arus dan cuaca buruk.
Akibat insiden kapal kandas tersebut sekitar pukul 22:25 WIB, petugas Station Traffic Center (STC) Pelabuhan Bakauheni di bawah kendali PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP) cabang Bakauheni memerintahkan kapal penarik (Tug Boat) bernama TB MERAK yang bersandar di dermaga Plengsengan untuk melakukan proses penarikan KMP Mutiara Persada.
Evakuasi terhadap penumpang baru bisa berhasil dilakukan melalui beberapa tahap dimulai dari pukul 06:00 WIB hingga pukul 10:00 WIB. Sementara KMP Mutiara Persada baru berhasil dievakuasi menunggu air laut pasang sekitar pukul 12:30 WIB dan dibawa ke dermaga V pelabuhan Bakauheni. Semua penumpang selamat dan tiga orang sakit akibat trauma dan kondisi tidak sehat selama terapung apung di laut selama 10 jam lebih.
Proses penyelamatan melalui evakuasi terhadap ratusan penumpang KMP Mutiara Persada I tak lepas dari peran Nahkoda tug boat TB Merak, yakni Susilo Prayitno (49) bersama 7 crew kapal. Secara khusus CEndanaNews.com berhasil menemui sang nahkoda yang sejak malam hingga siang hari melakukan proses evakuasi tersebut.
Susilo Prayitno, sang nahkoda Tug Boat TB MERAK merupakan salah satu orang yan memiliki peranan penting di balik proses evakuasi penumpang, membawa ratusan bungkus makanan dan minuman yang dikirim dari daratan menuju kapal untuk kebutuhan para penumpang yang kehabisan perbekalan di kapal.
Kapten Susilo Prayitno, demikian ia dipanggil mengaku selalu siaga selama 24 jam hingga akhirnya pada Minggu malam (26/4) mendapat laporan dari STC Pelabuhan Bakauheni segera menyiagakan 7 crew yang bertugas di TB MERAK untuk melakukan pertolongan terhadap KMP Mutiara Persada yang kandas. 
“Kami langsung menghidupkan mesin, menyiapkan pelampung serta peralatan keselamatan untuk kemungkinan terburuk proses evakuasi mengingat insiden tersebut terjadi pada malam hari,”ungkap Susilo Prayitno ditemui di atas TB Merak Senin (27/4/2015).
Sekitar pukul 22:30 WIB TB Merak berkoordinasi dengan nahkoda KMP Mutiara Persada yang bernama Saviram. Namun hingga pukul 23:00 WIB, cuaca perairan Selat Sunda semakin memburuk dengan kecepatan angin dan gelombang tinggi. Upaya menarik KMP Mutiara Persada diputuskan dihentikan dan KMP Mutiara Persada I yang kandas di lumpur laut serta karang tidak bisa ditarik pada malam hari hingga pagi hari. Pihak otoritas pelabuhan pun menunda proses evakuasi karena kondisi malam hari tak memungkinkan untuk proses evakuasi.
Hingga akhirnya sekitar pukul 04:00 WIB, Susilo selaku kapten kapal TB MERAK mendapat perintah untuk mengirimkan sebanyak 600 bungkus nasi untuk crew kapal serta penumpang yang diperkirakan jumlahnya mencapai 574 orang. Meski dalam kondisi gelap ditambah lampu mercusuar di sekitar pulau yang padam tak menyurutkan usaha Susilo dan tim untuk mengirimkan bantuan.
Sambil menunggu pagi, kapal yang terus terombang ambing di alur keluar dari Pelabuhan Bakauheni tersebut terus berkoordinasi dengan STC dan TB MERAK. Hingga akhirnya sekitar pukul 06:59 WIB pihak otoritas Pelabuhan memutuskan evakuasi dilakukan secara bertahap.
TB Merak dalam proses evakuasi tahap pertama membawa sekitar 50 orang penumpang pejalan kaki diutamakan anak anak serta wanita hingga tahap selanjutnya proses evakuasi dilakukan dan TB Merak berhasil mengevakuasi sekitar 360 penumpang.
“Evakuasi kami lakukan empat tahap sebab saat evakuasi tahap kedua hujan lebat di perairan Selat Sunda, namun syukurlah hingga evakuasi tahap empat semua penumpang berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Bakauheni,” ujar Susilo.
KMP Mutiara Persada I akhirnya berhasil dikeluarkan dari jebakan lumpur dan karang di Selat Sunda dengan bantuan TB Merak sekitar pukul 12:30 WIB dan setelah mesin berhasil dihidupkan, KMP Mutiara Persada bersama kendaraan, puluhan penumpang yang tak bersedia turun berhasil dievakuasi.
Susilo mengaku lega setelah semua penumpang dinyatakan selamat berikut KMP Mutiara Persada I yang terdampar. Ia bahkan mengaku sempat merasa terbebani, stress akibat beberapa kali bolak balik dari dermaga menuju kapal yang ada di perairan untuk proses evakuasi.
“Hambatan kami cuaca perairan yang tak baik, hujan, gelombang tinggi sehingga olah gerak TB Merak terganggu untuk merapat di KMP Mutiara Persada I,” ujar Susilo.
Susilo, lelaki kelahiran Boyolali Jawa Tengah pada 4 Agustus 1966 tersebut mengaku ikut bersyukur bisa membantu proses evakuasi baik kapal maupun penumpang. Lelaki yang memiliki seorang isteri dan 3 orang anak ini mengaku sudah menjadi nahkoda di PT ASDP Bakauheni selama 5 tahun lebih. Namun baru sekitar 3 tahun menjadi nahkoda TB MERAK.
Ia mengaku memiliki tanggungjawab beaar untuk proses penyelamatan kapal kapal yang susah sandar saat akan melakukan olah gerak kapal, bahkan sudah puluhan kapal dibantu oleh TB Merak yang dinahkodainya. TB Merak yang didatangkan di Pelabuhan Bakauheni sejak tahun 2013 di bawah kendali Susilo sudah berkali kali membantu kapal kapal jenis Roll On Roll Off (Roro) yang mengalami susah sandar.
Namun diakuinya, TB Merak baru pertama kali menjadi kapal untuk evakuasi saat KMP Mutiara Persada I kandas. Ia berharap cuaca perairan Selat Sunda akan membaik untuk pelayaran lintasan Bakauheni,Lampung- Merak, Banten sehingga tak ada kapal Roro yang mengalami insiden serius.
“Saya berdoa semoga pelayaran semua kapal di Selat Sunda aman, namun jika ada insiden akibat cuaca buruk, TB Merak selalu siap untuk membantu sebagai kapal penarik, serta fungsi fungsi penyelamatan lainnya,” ujar Susilo.
Meski sudah berjam jam menahkodai TB Merak dalam proses evakuasi, namun sosok Susilo terlihat masih kuat. Tak ada guratan lelah atau bekas ketegangan setelah selama malam hingga siang berganti telah melakukan penyelamatan ratusan penumpang di Selat Sunda.
Ia juga tak kecewa jika upaya yang dilakukannya tak diperhatikan orang ataupun usaha jerih payah timnya tak dilihat orang. Mewakili tim yang bertugas di TB Merak Susilo mengaku puas dapat membantu banyak orang dengan tugas yang diembannya dan suatu ketika ia yakin para penumpang akan mengingat TB Merak telah menyelamatkan mereka. Meskipun mereka tak akan pernah tahu siapa nahkoda yang mengemudikan TB Merak yang berhasil membawa para penumpang tersebut kembali ke daratan.
Lihat juga...