![]() |
Tabung Pertamini |
CENDANANEWS (Denpasar) – Jika ingin dagangan laku maka display barangnya harus menarik. Dan jika produk kita ingin diingat orang, maka harus memiliki nilai tambah tersendiri. Akan tetapi apakah ini berlaku untuk pedagang bensin eceran PERTAMINI seperti Ibu Komang Adi ?
Dengan mengambil lokasi di pinggir jalan Diponegoro Genteng biru Denpasar, wanita asli kota Denpasar ini menuturkan bahwa, dia memilih menggunakan Rombong display eksklusif PERTAMINI agar bensin eceran dagangannya cepat laku.

Dengan modal sebesar Rp,9,500,000,- maka Ibu Komang Adi sudah bisa menjadi pedagang bensin eceran yang bernuansa eksklusif. Rak bensin PERTAMINI memiliki dua bagian, yaitu penampung bensin yang di tempatkan di dalam rak, Mesin pemompa bensin, dan indikator takaran bensin per liter secara perhitungan pedagang eceran.
Sebuah tabung dengan nomor 1 sampai 7 itu adalah indikator takaran bensin per liter menurut hitungan eceran kakilima, Katup merah kecil di sebelah kanan rak PERTAMINI merupakan tempat untuk memasukkan stok bensin, dan Pompa Oli warna merah merupakan penghisap bensin dari dalam penampungan untuk memenuhi tabung indikator takaran bensin.
” jika ada pelanggan maka saya gunakan selang berikut nosel seperti di SPBU untuk memindahkan bensin,” ucap Ibu Komang Adi sambil melayani seorang pembeli bensin.
Ibu Komang Adi baru sekitar dua bulan ini menekuni profesinya dengan berdagang bensin eceran menggunakan Rak Bensin PERTAMINI yang di datangkan dari Bandung. Namun sudah dari tahun 2014 sebenarnya penjual bensin eceran PERTAMINI sudah ada di Bali, yaitu di Tabanan dan Singaraja. Dan baru dua bulan belakangan ini masuk di wilayah Denpasar.
” Jika orang Pertamina kebetulan melewati dagangan saya, mereka hanya tersenyum saja,” kenang Ibu Komang Adi.
Namun satu hal yang membuat cendananews.com terheran-heran adalah saat kami menanyakan omset per hari dari usaha dagang bensin eceran ini kepada Ibu Komang Adi, karena beliau mengatakan pasar sedang sepi serta banyak saingan dari pedagang bensin eceran tradisional.
“saingan berat saya ya pedagang bensin eceran menggunakan botol-botol itu,” cetus Ibu Komang Adi sambil menunjuk-nunjuk pedagang bensin eceran menggunakan botol Vodka di ujung jalan.
![]() |
Ibu Komang Adi |
Apapun yang terjadi, bagaimanapun cara mereka, pedagang bensin eceran PERTAMINI harus tetap di beri kesempatan untuk berkembang. Karena ini adalah Potret perjuangan hidup Rakyat Kecil.