Kebun Binatang Surabaya dari Dulu Hingga Kini

Pengunjung di KBS [Foto:CND]
CENDANANEWS (Surabaya) – Kebun Binatang Surabaya atau juga dikenal dengan KBS menjadi salah satu ikon kota.  Bermula dari jasa seorang jurnalis Belanda pada tahun 1916, yang memiliki hobi mengumpulkan binatang dan dibantu dengan dukungan finansial dari beberapa pemodal yang cukup kuat saat itu, terbentuklah kepengurusan Kebun Bintang Surabaya pertama dan menjadi kontributor pendirian taman satwa tersebut. 
Pada awalnya lokasi Kebun Binatang Surabaya mengalami beberapa relokasi, pertama bediri KBS berlokasi di sekitar Jalan Kaliondo. Setahun setelah berdiri, KBS pindah lokasi ke ke Jalan Groedo. Kemudian pada tahun pada tahun 1920 pindah ke Jalan Darmo. 
Fungsi Kebun Binatang Surabaya yang mulanya adalah merupakan koleksi pribadi dari berbagai jenis satwa berubah dari waktu ke waktu. Kebun Binatang tersebut kemudian menjadi tempat rekreasi, tempat perlindungan dan tempat penelitian satwa, sekaligus sarana pendidikan bagi pengunjungnya. 
Kebun Binatang Surabaya menjadi salah satu landmark Kota Surabaya yang menarik. 
Lokasinya yang sangat strategis di tengah kota menjadikan tempat tersebut sangat mudah untuk ditemukan. Pengunjung KBS dari luar kota akan sangat mudah untuk menemukan lokasi tersebut. Kemudahan akses lokasi menjadikan pengunjung KBS semakin bertambah. Untuk masuk ke dalam Kebun Binatang Surabaya dikenakan biaya sebesar Rp. 15.000,-. 
Banyaknya pusat perbelanjaan modern di Kota Surabaya ternyata tidak mampu menghilangkan daya tarik Kebun Binatang Surabaya dengan lokasi yang mirip hutan tengah kota dan menghadirkan kesegaran udara beserta dengan flora dan faunanya. 
“Enak di Kebun Bintang, masuknya murah, terus dingin, enggak panas. Selain itu murah, daripada jalan-jalan ke mall terus, bosan” ujar salah satu pengunjung Kebun Binatang Surabaya. 
Pada hari-hari aktif pengunjung relatif lebih sepi jika dibandingkan hari Sabtu-Minggu dan hari  libur nasional. Pengunjung KBS beragam, mulai dari remaja, keluarga bahkan anak-anak sekolah. Beberapa kumpulan anak-anak taman kanak-kanak dari sekolah yang berbeda terlihat berjalan dalam barisan disertai oleh internal tour guide Kebun Binatang Surabaya. 
“Itu dilihat, induk kangguru gendong anaknya di depan,” terang seorang tour guide sambil kepada sekumpulan anak-anak taman kanak-kanak sambil mendekat ke arah kandang kangguru. 
Perjalanan Kebun Binatang Surabaya yang hampir satu abad diwarnai dengan kematian, raibnya sejumlah satwa dan konflik manajemen. Meski begitu Kebun Binatang Surabaya tetap menjadi salah satu tempat wisata dan landmark Kota Surabaya yang menarik dan hidup seiring dengan dinamika Kota Surabaya. 
Berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya tidak hanya berkunjung ke taman satwa, tetapi juga serasa berkunjung ke museum, dimana bangunan dan isinya membangkitkan kenangan masa lalu di saat belum banyak tempat rekreasi serupa, saat dimana Kebun Binatang Suraebaya menjadi salah satu Kebun Binatang dengan koleksi hewan terbanyak di Indonesia.

———————————————————-
Jumat, 3 April 2015
Penulis : Jepri
Editor   : ME. Bijo Dirajo
———————————————————-

Lihat juga...