Munas Kedua PERADI Tekankan Indepedensi Profesi

CENDANANEWS (Makasar) – Musyawarah Nasional (Munas) kedua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) digelar di Makassar, Sulawesi Selatan 26-28 Maret 2015. Pembukaan Munas Kedua Peradi dibuka secara resmi oleh Menkopolkam Tedjo Edhy Purdjiatno di hotel Clarion Makassar Kamis malam (26/03/2015).

Tedjo Edhy Purdjianto yang membacakan pidato Wakil Presiden Yusuf Kalla  menyebutkan, melalui Munas Kedua Peradi ini bisa melahirkan pemimpin hukum yang tetap menjaga independensi profesinya. Yusuf Kalla juga optimis Munas Peradi akan menelorkan rekomendasi yang dapat diterima sebagai solusi menjawab tantangan yang akan dihadapi advokat Indonesia.

Sementara itu Menkopolkam Tedjo Edhy Purdjianto mengatakan jika peradi adalah wadah organisasi advokat yang independen, yang menjadi mitra sejajar dengan penegak hukum lainnya selain kepolisian, kejaksaan dan kehakiman.

“Peradi diharapkan menjadi mitra penegak hukum lainnya secara beretika” tegas Tedjo. 

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi Otto Hasibuan optimis Munas Kedua Peradi ini mampu menelorkan Pemimpin yang konsisten menjaga independensi profesi. Menurut Otto, independensi adalah mutlak diperjuangkan. 

“Saya ingin wariskan ini. Advokat peradi independen. Tidak berafiliasi dan terkoptasi dengan yang lain. Tidak bisa diintervensi pihak manapun” tegas Otto.

Otto juga menegaskan jika dia tidak akan mencalonkan diri untuk maju kembali menjadi ketua umum. Otto akan memberi kesempatan yang lainnya untuk memperebutkan posisi tertinggi di lembaga advokat ini. Sampai pembukaan dimulai, calon ketua umum peradi yang terdaftar ada 7 orang yakni, Juniver Girsang, Hasanuddin Nasution, Humphrey Djemat, Luhut MP Pangaribun. Fauzie Yusuf Hasibuan, Frederik Yunadi, dan James Purba.

Munas kedua Peradi di Makassar ini dihadiri 53 cabang pimpinan, 483 utusan dari 553 utusan yang direncanakan hadir. Juga dihadiri peninjau, dewan kehormatan Peradi, Komisi Pengawas Advoka dan DPP Peradi dari 4 propinsi.