
CENDANANEWS (Kendari) – Hanya berjarak 60 Km dari ibukota Sulawesi Tenggara Kendari, air terjun Moramo menjadi objek wisata yang patut dibanggakan. Keunikan air terjun Moramo yang terletak dikawasan Hutan Lindung Tanjung Peropa tepatnya desa Sumbersari Kecamatan Moramo Konawe Selatan. Daerah yang juga terkenal sebagai penghasil batu marmer berkualitas tinggi ini merupakan kawasan transmigrasi sejak tahun 1976. Yang menjadi daya tarik kawasan wisata ini karena keindahan air terjun yang bertingkat-tingkat (cascade) ditengah cagar alam hutan perawan yang sejuk. Dengan kontur geologis batu kapur dari sumber mata air berupa bendungan alami di dataran tinggi perbukitan Tanjung Peropa, air terjun yang konon telah berusia ribuan tahun ini merupakan salah satu air terjun terindah di Nusantara.

Menurut keterangan Surahmat (68) seorang penduduk yang berjualan nasi di area wisata ini, objek wisata Moramo dibuka sejak tahun 1980-an awal atas jasa 11 (sebelas) orang penduduk yang berinisiatif mejadikan kawasan ini sebagai objek wisata. Surahmat bersama warga berinisiatif menjumpai Komandan Kodim Kendari Kapten Suhardi agar wilayahnya dilibatkan program ABRI Masuk desa (AMD). Atas inisiatif Surahmat dan beberapa warga desa inilah program AMD telah berjasa menjadikan daerah ini sebagai kawasan wisata sekaligus menjadi cagar alam hutan lindung sejak tahun 1986, hingga saat ini jembatan penghubung ditengah objek wisata air terjun Moramo merupakan peninggalan porgram AMD 30 tahun lalu.
![]() |
Geologi Batu Kapur |
Sayangnya menurut Surahmat pengunjung objek wisata air terjun Moramo ini mengalami penurunan dibanding beberapa tahun sebelumnya, kurangnya perhatian pemerintah terlihat dari rendahnya kualitas jalan menuju lokasi wisata serta tidak adanya rambu penunjuk arah lokasi objek wisata disepanjang jalan poros Kendari ke Kecamatan Moramo. Bagi wisatawan yang tidak mengenali wilayah sultra harus rajin bertanya kepada penduduk setempat (yang untungnya ramah dan cukup faham) mengenai arah lokasi wisata tersebut
![]() |
Butuh kesadaran dari pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan |
Selain itu kurangnya kesadaran sebagian wisatawan dalam menjaga kebersihan lingkungan sehingga sampah-sampah plastik mengganggu kelestarian dan keindahan alam hutan lindung Tanjung Peropa ini. Mungkin perlu dilakukan terobosan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan seperti memberikan souvenir bagi wisatawan yang bersedia memungut sampah di lokasi objek wisata. Sebab tidak ada satupun penduduk yang berjualan dilokasi wisata menjajakan souvenir khas air terjun moramo bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan.
———————————————
Senin, 23 Maret 2015
Jurnalis/foto : Gani Khair
Editor : Sari Puspita Ayu
——————————————–