“Sementara kita buat kios empat unit karena per unit proses pembuatannya butuh biaya 5 juta meliputi upah tukang, bahan bahan pembuat kios hingga terlihat menarik. Maklum keterbatasan modal namun tak mengurangi semangat kami, ” ujar Muhamad Nur.
Ia dan warga sekitar berharap langkah kecil yang dibuatnya tersebut akan menjadi awal untuk menggeliatkan wisata bahari yang sudah ada di pesisir Rajabasa. Selama ini Muhamad Nur melihat wisatawan hanya melihat keindahan laut dan setelah itu pergi tanpa memiliki kenang kenangan berupa souvenir.
“Gagasan awal ini semoga dilirik oleh para pemangku kepentingan yang concern akan pemberdayaan warga lokal pesisir pantai untuk bisa meningkatkan ekonomi dari sektor wisata,” ujar Muhamad Nur.
Ke depan ia juga yakin warga lain akan terus meningkatkan kesadaran akan daerah wisata sehingga kios kios serupa akan dibangun dengan kreasi dan dana mandiri. Upaya tersebut diharapkan mampu mendongkrak kedatangan wisatawan yang berdampak positif bagi warga lokal.
Selain kios, Muhamad Nur juga mengaku sudah menginventarisir para perajin yang ada di daerahnya. Ia mendata para perajin tersebut untuk disalurkan hasilnya di kios kios sehingga bisa dipajang di kios yang berada di jalan pesisir yang selalu dilintasi oleh para wisatawan.