
CENDANANEWS, Masih ada yang asing dan belum pernah mendengar komunitas @1000_guru dan bahkan belum mendengar komunitas ini sebelumnya? Mungkin ada baiknya Googling dan akan didapatkan tentang komunitas ini. Pastinya akan tertarik. Komunitas ini melakukan kegiatan Traveling and Teaching.
Traveling and Teaching itu apa? Jalan ke tempat-tempat menarik dipelosok nusantara sambil mengajar dan berbagi dengan anak-anak pedalaman.
@1000_guru adalah akun twitter inspirasi bagi pendidikan pedalaman dan perbatasan negeri ini. Dibentuk pada 22 Agustus 2012 oleh Jemi Ngadiono, pada awalnya 1000_guru adalah akun inspirasi dengan memberitakan keadaan realita pendidikan di pedalaman pelosok negeri melalui media social, namun kini berkembang dengan melakukan aksi sosial nyata dengan turun langsung membantu pendidikan anak-anak pedalaman negeri.
Ada 2 aksi yang dilakukan oleh komunitas 1000_guru,
1. Beasiswa Guru Pedalaman, 1000_guru berkomitmen untuk membantu kualitas pendidikan untuk anak-anak dipedalaman melalui beasiswa untuk guru-guru lokal yang berdedikasi tinggi namun hanya lulusan SMA dan Sederajat. Mereka adalah tombak perubahan yang akan mengentaskan kebodohan dan kemiskinan masyarakat pedalaman negeri melalui pendidikan. Rata-rata guru guru ini hanya bergaji rendah, akibatnya mereka tak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan keguruan. Dengan ijazah SMA dan Sederajat, maka kesejahteraan mereka pun tidak akan berubah, tetap menjadi guru honor.
Dengan Beasiswa ini, akan menjawab kebutuhan guru tetap yang terus mengajar tanpa harus pergi meninggalkan sekolah setelah masa tugas sang guru berakhir, kenapa? karena kami memberikan beasiswa kepada guru-guru dan anak-anak lokal, yang berasal dari daerah tersebut.
2. Traveling and Teaching, mengajak semua kalangan anak muda dari berbagai latar belakang profesi untuk mengunjungi tempat-tempat yang indah dan unik tentang negeri ini, budaya dan adat istiadat leluhur disertai dengan kegiatan sosial berbai dan mengajar di tempat-tempat yang di kunjungi, berbagi ilmu pengetahuan dengan anak-anak pedalaman dan perbatasan.

Dipedalaman dan perbatasan, pendidikan adalah kebutuhan yang sangat mahal, gedung sekolah memang baik, tapi kualitas pendidikan sangatlah berbeda dengan pendidikan kota besar lainnya di bangsa ini. Semua orang bisa menjadi Pendidik dimanapun berada. Bergabunglah bersama kami, mari memulai perjalananmu, membantu dan mengajar mereka, anak-anak serta guru guru pedalaman di perbatasan bangsa ini.
Selain itu hal yang membuat para peserta “trenyuh” adalah perjuangan Sukirdi yang mengajar di Pulau Rimau sejak tahun 1990. Cerita tentang suka duka mengajar di pulau tersebut, kisah tentang guru honorer yang hingga saat ini masih berstatus guru honorer. serta berbagai kisah tentang seringnya sekolah tersebut dilanda banjir akibat hujan atau pasang air laut.
SDN 5 Sumur kini dipimpin oleh kepala sekolah bernama Sukirdi, sekolah yang berdiri sejak tahun 1990 ini memiliki dua lokal, lokal untuk kelas kegiatan belajar mengajar dan lokal ruang guru. Sementara lokal kelas yang terdiri dari dua ruangan di sekat dengan papan untuk membagi enam kelas dalam dua ruangan.
Bahkan minimnya jumlah siswa di sekolah yang dipimpinnya sejak tahun 1990 tersebut terang Sukirdi terlihat dari jumlah murid kelas 6. Di kelas 6 siswa di tahun ini tinggal 2 siswa.
Sekolah yang dibimbing oleh Sukirdi, Untung Budiono, Siti Kuswarini, Sakidah ini bahkan memiliki kendaraan istimewa bagi para gurunya. Sebuah perahu yang merupakan bantuan dari Pemda Lampung Selatan beberapa tahun yang lalu.
Sekolah di pulau tersebut mendapat bantuan perahu untuk keperluan para guru serta murid-muridnya. Sebab ujar Sukirdi, para guru tinggal di Pulau Sumatera dan harus pulang pergi setiap hari menggunakan alat transportasi perahu.
Hingga kini sebanyak 6 kelas yang ada di SDN 5 Sumur belajar dalam dua ruangan.
Dari data yang tertulis di buku siswa tercatat sekitar 50 siswa belajar di SD tersebut yang meliputi:
Kelas 1 Laki laki 10 siswa Perempuan 9 siswa
Kelas 2 Laki laki 7 siswa Perempuan 2 siswa
Kelas 3 Laki laki 6 siswa Perempuan 1 siswa
Kelas 4 Laki laki 7 siswa Perempuan 1 siswa
Kelas 5 Laki laki 2 siswa Perempuan 3 siswa
Kelas 6 Laki laki 2 siswa Perempuan Tak ada
Beberapa kali datang ke Pulau Rimau, pertama kalinya bagiku menginap di pulau yang terpencil ini. Tak ada listrik PLN, tak ada jalan beraspal, semuanya serba terbatas. Namun syukurlah sinyal Provider buat BBM ku cukup kenceng.
Ketika pertama berada di sini Jimmy sang pelopor gerakan @1000_guru selalu mengingatkan bahwa sarana yang ada serba terbatas. Karenanya para relawan sebisa mungkin menyesuaikan diri dengan kondisi itu. Jimmy atau Jemi Ngadiono adalah sosok inspirator sekaligus penyemangat bagi komunitas ini yang memperjuangkan nasib ratusan bahkan ribuan siswa yang berada di pedalaman.
————————————————
Senin, 19 Januari 2015
Penulis Hendricus Widiantoro
Editor Sari Puspita Ayu
————————————————