Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengklaim, sektor industri Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk mendunia. Namun, kesalahan strategi membuat industri tanah air kalah bersaing dengan negara tetangga.
“Indonesia sebenarnya punya kemampuan yang besar. Hanya kita kurang memaksimalkan apa yang kita miliki. Kenapa industri kita kalah dibanding Thailand, Malaysia, bahkan Vietnam yang dibelakang kita? kemampuan mereka sudah melebihi kita,” ucap Rachmat, Jakarta, Kamis (6/11).
Dia mengungkapkan, Vietnam mampu membuat strategi tepat untuk industrinya.
“Misalnya elektronik saja. Begitu cepat pertumbuhan elektronik di Vietnam, kenapa mereka bisa kita tidak bisa?” ungkapnya.
Atas dasar itu, industri dalam negeri harus berbenah. Salah satu harus dilakukan adalah menciptakan produk bernilai tambah.
“Impor komponen itu lebih murah daripada harus bikin dalam negeri. Jadi value yang kita dapatkan kecil. Belum lagi barang-barang yang diproduksi di Indonesia semua, itu lebih banyak produk yang nilai tambahnya tidak seperti yang diharapkan. Kecil,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut menteri cum pengusaha itu, harmonisasi tarif juga perlu segera dilakukan.
“Jadi saya sudah bicara dengan menkeu, bagaimana membahas kembali harmonisasi tarif,” katanya. “Belum lagi nanti regulasi antarkementerian yang akhirnya membuat kemampuan produksi kita, tidak lebih baik dari yang semestinya. Oleh karena itu saya melakukan koordinasi dengan mentan, Menperin, Menkop UKM, Dan nanti dengan Menteri kelautan.”