Bumil Sakit Jantung Bahayakan Ibu dan Janin
JAKARTA – Kondisi kehamilan pada ibu yang memiliki riwayat medis penyakit jantung, dinilai berpotensi membahayakan, baik bagi ibu maupun janin yang dikandungnya. Sehingga membutuhkan perawatan dan pantauan yang intensif.
Founder Halobumil, dr. Azis Fahrudin, SpOG., menyatakan ibu yang memiliki penyakit jantung memiliki risiko membahayakan dirinya dan juga janin yang dikandungnya.
“Boleh hamil, tapi harus disadari ada risiko besar pada dirinya. Sehingga penting untuk dilakukan pemeriksaan antenatal dan pemantauan secara teratur selama proses kehamilan,” kata dr. Azis, saat ditemui di RS Kartika Pulomas Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Risiko yang dihadapi, menurutnya adalah gangguan kardiovaskular hingga henti napas. “Makin besar kehamilan, akan makin berat kondisi penyakit jantungnya,” ujarnya.
Pada kondisi penderita jantung, tindakan memompa darah ke seluruh tubuh sudah menjadi beban berat bagi jantung. Sehingga, saat kehamilan, volume darah seorang ibu meningkat hingga 50 persen akibat proses pengenceran darah, akan makin memperberat kerja jantung.
Jika terjadi kelelahan jantung, maka akan berpotensi mengurangi suplai oksigen dan zat makanan yang harusnya diterima oleh janin.
“Bagi ibunya sendiri, selain memperberat kondisi sakit jantungnya, kehamilan juga menyebabkan sesak napas saat kehamilan membesar. Dan, ini berpotensi terjadinya henti napas dan bisa terjadi cardiac arrest pada penyakit jantung kelas tiga,” ucap dr. Azis.
Untuk menghindari terjadinya efek negatif pada jantung ibu maupun keguguran janin dan kelahiran prematur, perlu dilakukan pemantauan dan penjagaan ketat pada obat maupun gaya hidup.