Menteri Kebudayaan Serap Aspirasi Komunitas Perupa Yogyakarta

Para seniman turut menyampaikan aspirasi khusus, seperti perlunya forum pameran untuk
seniman berkebutuhan khusus, ruang kompetisi yang tidak membatasi usia, serta program
keberlanjutan bagi seniman yang masih berjuang secara ekonomi.

Menteri Kebudayaan menanggapi dengan menekankan pentingnya inovasi.

“Selain berkarya, seniman juga perlu memperhatikan manajemen promosi. Media sosial seperti Instagram dan TikTok bisa menjadi ruang strategis untuk memperluas jaringan dan memperkenalkan karya ke khalayak luas,” ujar Menbud Fadli.

Menbud Fadli menegaskan, pemerintah ke depan akan memberi ruang bagi karya-karya
maestro maupun perupa baru untuk tampil di tingkat nasional hingga internasional, termasuk di ajang Venice Biennale.

Dengan pertemuan ini, diharapkan tumbuh kolaborasi nyata antara pemerintah dan komunitas seni untuk menghidupkan kembali denyut seni rupa di Indonesia.

“Yang paling penting adalah pencapaian artistiknya. Banyak ekspresi budaya luar biasa yang kita miliki. Tugas kita adalah memastikan karya-karya itu mendapat ruang, perhatian, dan apresiasi yang layak. Semoga ke depan, kita bisa menjalin kerja sama dan bersama-sama melahirkan seniman-seniman yang hebat dalam dunia seni Indonesia,” tutup Menteri
Kebudayaan.

Dalam pertemuan ini, Menbud Fadli didampingi oleh Staf Khusus Menteri Bidang Protokol dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda.

Kunjungan ini mempertegas komitmen Kementerian Kebudayaan dalam merawat dan
mendukung komunitas seni di akar rumput, sekaligus membuka jalan bagi kolaborasi yang
lebih luas antara pemerintah dan pelaku seni untuk masa depan kebudayaan Indonesia yang inklusif. ***

Lihat juga...