Pemanfaatan Kembali Gedung Sasana Adirasa, Momentum Pelestarian Budaya Spiritual
“Malam Anggoro Kasih dan Upacara Ruwatan seperti ini tentu sangat kita dukung dan menjadi salah satu bagian dari kekayaan tradisi bangsa serta menjadi upaya dalam pemajuan kebudayaan. Budaya spiritual merupakan salah satu kekayaan budaya nasional dan harus dijaga keberlangsungan serta ekosistemnya,” kata Menbud.
“Kami sebagai pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan para penghayat kepercayaan,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Plt. Direktur Utama TMII, Ratri Paramitha menyampaikan
harapannya terkait pemanfaaatan kembali Gedung Sasana Adirasa sebagai rumah kebudayaan Indonesia yang inklusif dan terbuka.
“Nilai-nilai spiritual dan kebudayaan yang diwariskan serta dirawat oleh para penghayat
kepercayaan merupakan bagian dari identitas jati diri bangsa. Karena itu kami berkomitmen untuk menjaga gedung ini agar dapat menjadi ruang yang hidup dan terbuka bagi seluruh ekspresi kebudayaan termasuk kekayaan adiluhur yang dijaga oleh para penghayat kepercayaan,” ucap Ratri.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh para tokoh penghayat dari berbagai daerah, sesepuh adat, serta rohaniwan.
Hadir mendampingi Menteri, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi,
Restu Gunawan; Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan; Fryda Lucyana; Direktur
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi; Direktur Sarana dan Prasarana, Feri Arlius; Direktur Film, Musik, dan Seni, Syaifullah; Direktur Promosi Kebudayaan, Undri; beserta jajaran Kementerian Kebudayaan.
Menutup sambutannya, Menbud Fadli berharap gedung ini dapat menjadi pusat kebudayaan dan spiritual.