Perang Saudara Suriah – Industri Senjata Global. Rusia, Iran, Turki, dan AS uji coba sistem senjata langsung di medan perang. Penjualan senjata ke proksi meningkat drastic. Konflik Yaman – Laba Perusahaan Senjata Barat. Inggris dan AS jual senjata miliaran dolar ke Arab Saudi. Boeing dan BAE Systems terus untung walau terjadi bencana kemanusiaan
Perang Rusia-Ukraina (2022–kini). NATO dan AS mengalokasikan ratusan miliar USD. Lonjakan harga saham perusahaan senjata seperti Rheinmetall, Raytheon, Lockheed. Ukraina jadi tempat uji coba teknologi militer terbaru. Perang Dingin – Perlombaan Senjata sebagai Ladang Industri. Tak ada pertempuran langsung, tapi industri rudal, jet, satelit, dan nuklir tumbuh besar NASA sendiri lahir dari kekuatan militer.
Israel–Palestina – Testing Ground Teknologi Keamanan. Teknologi pertahanan seperti Iron Dome, drone, dan cyberwarfare dijual ke dunia setelah “terbukti”. Israel jadi salah satu eksportir militer top dunia. Perang Artificial Intelligence & Cyber Warfare Modern. Perusahaan seperti Palantir, Anduril, dan perusahaan pertahanan berbasis AI menarik investasi miliaran. Konflik digital menjadi ladang subur bagi keamanan siber dan logistik tempur.
Mari kita cermati siapa saja yang diuntungkan oleh perang terkini. Antara Israil-Iran-AS yang baru berlangsung.
Lockheed Martin-AS: memasok F‑35, F‑16, rudal Hellfire, dan pesawat transportasi (C‑130) kepada Israel. Sahamnya naik signifikan pasca serangan ke Gaza dan eskalasi Israel–Iran. RTX (Raytheon Technologies)-AS: produsen sistem Iron Dome, Tomahawk, radar, dan rudal presisi. Eksekutif perusahaan secara terbuka menyatakan bahwa “restocking” persenjataan adalah peluang bisnis besar.