General Dynamics & Northrop Grumman-AS: pembuat bom bunker-buster (BLU‑109), sistem persenjataan & kapal perang. Saham mengalami kenaikan 30–40 % sejak eskalasi konflik. Boeing Defense Division: produksi F‑15, AH‑64, dan bom cerdas. Mengantongi kontrak miliaran dolar, dengan peningkatan nilai saham terkait perang Gaza & eskalasi regional.
Elbit Systems-Israil: penyedia drone, radar, sistem pengawasan & Israel’s Iron Fist, pendapatan kuartalan tumbuh 12 %, backlog naik ke US$ 21 miliar. Israel Aerospace Industries (IAI): produsen Arrow anti-missile, Barak MX, sistem laser. Backlog US$ 22 miliar, laba bersih naik 80 % tahun-ke-tahun. Rafael Advanced Defense Systems:Pabrik Iron Dome, David’s Sling, dgn kontrak miliaran NIS dari pemerintah Israel. RADA Electronic Industries: spesialis radar taktis & avionik – permintaan meningkat signifikan.
Selain perusahaan-perusahaan itu perang Israil-Iran-AS juga menguntungkan Industri Teknologi dan Intelijen seperti Palantir Technologies dan Microsoft Azure & Cloud Providers. Teknologi Keamanan Nuklir & Radiasi: Fortive, Mirion Technologies, Thermo Fisher. Pasar Komoditas & Energi: Chevron (dan perusahaan energi besar) dan Barrick Mining (emas).
Melalui fakta-fakta itu, statemen Patton terkonfirmasi absolut. Baik secara historis maupun teoritik.
Bagi mereka, perang bukan urusan idiologi atau instrumen pembangunan peradaban. Apalagi kemanusiaan. Perang adalah urusan bisnis. Strategi memupuk kekayaan. Pihak-pihak terkait saling mencuri keuntungan dari perang.
Pebisnis-elit negara bersatu mencari untung dari perang-erang itu. Rakyat biasa menjadi korban.