Ada peristiwa lain. Usai proklamasi kemerdekaan RI 1945, KNIL (pasukan Belanda) didemobilisasi. Tanggal 25 April 1950, orang-orang Maluku yang tetap setia Belanda mendeklarasikan RMS (Republik Maluku Selatan). Konsekuensi kekalahan Belanda, orang-orang ini (pendukung RMS) dibawa ke Belanda. Jumlahnya 12.500 orang.
Pada tahun 1970, kunjungan Presiden Soeharto menemui perlawanan RMS di Belanda. Kunjungan itu ditunda. Presiden Soeharto kemudian datang dengan dikawal kesiagaan 5000 tentara kerajaan Belanda. Pesawat kepresidenan RI dikawal 8 jet Belanda. Tipe pesawat pemburu 110-G Star Fighter. Sementara rencana kunjungan Presiden SBY pada Oktober 2010 ditunda. Juga oleh ancaman RMS. Tanda RMS masih hard feeling dengan pemerintah Indonesia.
Naturalisasi kaum Indies, Belanda keturunan, bisa menjadi terapi luka sejarah itu. Luka sejarah oleh segregasi sosial kebijakan pemerintah kolonial Belanda maupun pilihan politik untuk setia pada pemerintah kolonial Belanda. Pilihan politik untuk memisahkan dan memusuhi pemerintah Indonesia.
Naturalisasi timnas Bola bisa membuka kesadaran bersama: Indonesia merupakan tanah harapan masa depan. Peradaban Eropa mengalami declining. Membela tanah leluhur Nusantara merupakan pilihan realistis. Sparatisasi atas tanah nusantara itu bukan lagi impian realistis. Saatnya bersatu padu. Bergandeng tangan memajukan Nusantara. Tanah leluhur.
ARS (rohmanfth@gmail.com), Jakarta, 11-01-2025