Cuaca ekstrem, nelayan Bandar Lampung istirahat melaut

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Waktu istirahat sekaligus akhir tahun digunakan nelayan untuk perbaikan sarana tangkap,” ujarnya.

Sopian bilang imbas cuaca ekstrem nelayan dengan ukuran kapal kecil memilih menyandarkan perahu. Ia mengaku selain ikan susah diperoleh, faktor keselamatan jadi alasan tidak melaut.

Sopian bilang mendapat imbauan dari pemerintah setempat dan otoritas maritim sementara memperhatikan faktor cuaca. Ia mengaku saat ini ia dan sejumlah nelayan bisa mengakses kondisi prakiraan cuaca perairan melalui website resmi badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) wilayah pelayanan Panjang.

Sopian menyebutkan, berdasarkan informasi dari BMKG, peringatan dini diberlakukan sejak 29 Desember hingga 30 Desember 2022. Tinggi gelombang sesuai prakiraan dapat mencapai 1.25-2.5 meter di wilayah perairan Teluk Lampung bagian Utara. Tinggi gelombang dapat mencapai 2.5-4.0 meter di wilayah perairan Barat Lampung dan Selat Sunda bagian Barat dan Perairan Samudera Hindia Barat Lampung.

“Kecepatan angin bisa mencapai 4 hingga 25 knots dan berdampak bagi nelayan yang melaut,”ungkapnya.

Lihat juga...