Merawat Kearifan Lokal Melalui Sedekah Bumi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Sementara itu, Saiful, Kepala Desa Ruguk dalam sedekah bumi mengungkapkan, tradisi rutin tersebut jadi simbol pluralisme. Sebab masyarakat di Desa Ruguk memiliki beragam suku yang hidup berdampingan.
Tradisi luhur yang dipertahankan menjadi kesempatan untuk mengenalkan pada generasi muda. Melalui tradisi tersebut masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani bisa mendapat hasil yang melimpah.
“Adat budaya sedekah bumi ini agar bisa dilestarikan sekaligus menjaga paguyuban, gotong royong,” tegasnya.
Ritual sedekah bumi yang bertepatan pada bulan Agustus menjadi momen meningkatkan persatuan. Sebab meski beragam agama, suku dengan adat istiadat dan cara beribadah tetap menjunjung tinggi persatuan dalam bingkai persatuan.

Kodrat Sumardi, Kepala Dusun Gunung Goci menyebut tradisi tersebut akan terus dilestarikan. Sebagai simbol persatuan, guyub rukun, usai doa bersama dan kenduri warga melakukan pemotongan tumpeng dan makan bersama.
Kebahagiaan juga dirasakan oleh kaum wanita dan anak anak saat tradisi saweran dilakukan. Salimah sebagai ibu kepala dusun menyebar saweran berisi bunga, beras, kacang, permen, uang kertas dan koin yang langsung diserbu oleh warga.