Pariwisata Sumbang 5 Persen Emisi Karbon Dunia, Ini Solusi Sandiaga

Menurutnya, program rendah karbon itu juga sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan.

Adapun salah satu implementasi yang sederhana ialah penggunaaan aplikasi carbon footprint calculator.

Aplikasi yang mengaudit emisi karbon pemakainya berdasarkan mobilitas dan pilihan moda transportasinya.

Selangkah lebih jauh ada carbon offset, yakni kegiatan untuk mengimbangi emisi karbon (yang tercatat dalam footprint calculator) dengan aksi penangkapan karbon.

Program carbon offset adalah upaya berkontribusi dalam penyeimbangan emisi karbon.

Sandiaga Uno pun berniat melakukan uji coba pengenaan carbon footprint calculator itu di Bali.

Carbon footprint ini akan dikaitkan dengan carbon offset, agar secara langsung ada aksi konkret.

Sandiaga Uno mengatakan, banyak negara telah menstandardisasi pemakaian energi dan konversinya ke jejak karbon pada semua industri.

“Agar tak ketinggalan kereta, pemerintah harus bergerak cepat dengan meluncurkan program carbon footprint calculator,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, program tersebut merupakan langkah nyata mengaudit jejak karbon dari berbagai sektor kegiatan, termasuk industri pariwisata.

Upaya tersebut juga bisa untuk menyusun langkah mitigasi terkait perubahan iklim.

‘’Carbon footprint calculator bisa untuk menghitung berapa besar emisi karbon dari aktivitas wisatawan di lingkungan destinasinya,’’ ungkap Sandiaga Uno.

Kemudian, jumlah emisi yang ada bisa langsung diseimbangkan (offsetting) dengan aksi mitigasi yang nyata.

Misalnya, wisatawan terbang dari New  York ke Bali, kalau naik kelas ekonomi, dia harus menanam 20 pohon.

“Nanti bisa ada opsi di destinasi, seperti menanam mangrove mungkin di Desa Wisata Pemuteran yang ada di Buleleng, atau kita bisa menanam pohon di Danau Batur,’’ kata Sandiaga Uno.

Lihat juga...