Visi Pak Harto 44 Tahun Silam Terwujud di Bukit Soeharto
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Jadi kalau habis berkunjung ke Astana Giribangun Karanganyar biasa mampir di Bukit Soeharto, Ponorogo ini. Karena kan sama-sama menjadi tempat petilasan Presiden Soeharto,” katanya.
Sebagaimana diketahui terletak di kawasan perbukitan yang dikelilingi lembah dan sungai, Bukit Soeharto awalnya hanyalah sebuah bukit biasa yang masuk kawasan Perhutani. Sekitar tahun 1978 silam, Presiden Soeharto pernah singgah ke bukit ini untuk melakukan kegiatan penghijauan atau reboisasi yang ditandai dengan pendirian monumen Soeharto. Sejak saat itu bukit ini dinamai dengan Bukit Soeharto.
Sempat terbengkalai dan kurang terawat selama bertahun-tahun, sekitar tahun 2019 lalu Yayasan Damandiri, yang merupakan yayasan bentukan Pak Harto, akhirnya melakukan penataan kawasan bukit Soeharto ini melalui program Desa Cerdas Mandiri Lestari (DCML).
Diresmikan oleh Ketua Yayasan Damandiri, Letjen TNI Purn Soebagyo pada Juni 2021 lalu, Bukit Soeharto pun disulap menjadi objek wisata keluarga yang menarik, sekaligus menjadi pusat kuliner bagi para pelaku UKM di desa Badegan dan sekitarnya.
Di samping mampu menjadi pengingat generasi saat ini akan sosok presiden ke 2 RI, HM Soeharto, keberadaan objek wisata Bukit Soeharto ini juga terbukti mampu mengangkat dan mengembangkan potensi wisata serta ekonomi di desa Badegan dan sekitarnya.
Meski tergolong baru, namun Bukit Soeharto ini telah mampu menjadi objek wisata alternatif populer di kabupaten Ponorogo, yang mampu menarik minat ribuan pengunjung.