Petani di Tapsel Sumut Beralih ke Holtikultura Akibat Hama Tikus
TAPSEL — Sebagian petani di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terpaksa mengalihfungsikan bercocok padi ke hortikultura akibat serangan hama tikus yang menyerang lahan padi mereka.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka, Desa Sorimanaon, Kecamatan Angkola Muaratais, Tapanuli Selatan (Tapsel), Eliana Harahap, di Tapsel, Rabu, mengatakan, hama tikus yang menyerang lahan sawah memaksa petani khususnya di Kecamatan Angkola Muaratais beralih ke tanaman holtikultura.
“Dari sebanyak 35 orang anggota kami, 15 di antaranya sudah menukar sebagian tanaman sawahnya. Rata-rata anggota kelompok yang mengalihkan tanamannya untuk budidaya cabai merah, tomat, ada juga tumpang sari daun bawang dengan terong, separuh lahannya lagi tanam padi sawah,” katanya.
Beralihnya sebagian areal persawahan ke hortikultura, kata Eliani, mengingat hasil panen padi sawah kelompoknya akhir-akhir ini dinilai gagal panen hingga lebih kurang 75 persen akibat serangan hama tikus.
“Karenanya kami mencoba peruntungan sebagian lahan petani yang ada di usaha tanaman muda, dengan harapan bisa memberi harapan ekonomi baru, demi menyambung hidup keluarga. Termasuk harapan padi yang baru di tanam kali ini,” ucapanya.
Parahnya serangan hama tikus sejumlah hektare di wilayah itu sekitar November 2021 bahkan hingga akhir tahun 2021. Petani, masyarakat, POPT-PHP, BPP, PPL juga gencar melakukan perburuan.
“Bahkan hingga saat ini perburuan hama tikus terus dilaksanakan di sejumlah titik daerah di Angkola Muaratais – Batang Angkola yang memiliki luas areal persawahan ribuan hektare,” ungkapnya.
Sementara Petugas POPT-PHP Batang Angkola – Angkola Muaratais Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara, Ali Husni Dalimunthe, mengatakan, pihaknya bersama kelompok tani, KCD, PPL, Kepala Desa dan masyarakat pro aktif mengadakan perburuan massal hama tikus di wilayah kerjanya tersebut.