Lapas Bulakkapal Bekasi Dilengkapi Panic button dan Infrared
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Lapas Bulakkapal ini, jumlah petugas piket 14-15 orang. Sementara yang dijaga mencapai 1.900-an lebih warga binaan. Untuk kapasitas memang over, karena kapasitas hanya 680 orang. Tapi isinya mencapai 1.900 orang,” papar Tommy menyebut belum termasuk bangunan baru yang belum difungsikan.
Lebih lanjut dikatakan, warga binaab di Lapas Bulakkapal Kota Bekasi didominasi kasus narkoba. Lebih dari separuh yang berada dalam tahanan terkait kasus narkoba. Kemudian kasus kriminal umum seperti pencurian, pembunuhan, dan perampokan.
“Klasifikasi kasus tertinggi didominasi narkoba kedua kriminal umum seperti pencurian pembunuhan perampokan dan lainnya. Kriminal khusus teroris dua orang. Hampir 70 persen dari total penghuni Lapas Bulakkapal kasus Narkoba,” paparnya menyebut bahwa Lapas Bulakkapal medium sekuriti.
Lapas Bulakkapal Kota Bekasi juga telah lama dilengkapi alat Metal detektor xray. Saat ini alat tersebut digunakan untuk mendeteksi barang pentipan dari keluarga pengunjung.
“Saat ini Lapas tak bisa menerima kunjungan. Tapi kami pastikan barang yang dititipkan pasti sampai. Pengunjung bisa video call dengan warga binaan yang dikunjungi, bisa ditanyakan langsung, saat video call,” pungkasnya.