Retno Marsudi: Indonesia Pastikan Perlindungan Sosial Selama Pandemi
JAKARTA — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membagikan pengalaman Indonesia dalam memberikan perlindungan sosial kepada warga yang terdampak pandemi COVID-19, ketika berbicara dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14.
Bantuan sosial yang dimaksud, antara lain, pemberian sembako kepada 28,8 juta orang, bantuan tunai kepada 9,9 juta keluarga, serta bantuan Program Keluarga Harapan kepada 10 juta keluarga.
“Kita harus mendorong kebijakan yang inklusif untuk memastikan pemulihan bagi semua,” tutur Retno dalam konferensi pers BDF ke-14 yang dilaksanakan secara virtual dari Bali, Kamis.
Dalam demokrasi, dia melanjutkan, inklusivitas berarti partisipasi seluruh rakyat dalam semua aspek tata kelola pemerintah.
Retno menegaskan bahwa tidak boleh ada yang tertinggal dalam proses pemulihan dari pandemi, dan semua aspirasi masyarakat harus didengarkan sesuai dengan semangat demokrasi.
“Pemulihan harus dirasakan oleh seluruh rakyat, terutama mereka yang paling rentan dan paling terdampak pandemi, seperti perempuan, anak muda, pekerja informal, penyandang disabilitas, dan masyarakat lokal,” kata dia.
Diselenggarakan dengan tema “Democracy for Humanity: Advancing Economic and Social Justice during the Pandemic”, BDF tahun ini ditujukan untuk mencari titik keseimbangan antara menegakkan nilai-nilai demokrasi dan menerapkan pengaturan untuk mengatasi pandemi—berdasarkan pengalaman dan praktik terbaik dari negara-negara yang berpartisipasi dalam forum.
Dalam hal ini, Indonesia sebagai penyelenggara forum demokrasi tahunan itu menyoroti pada tiga subtema utama yaitu upaya pengentasan kemiskinan, mengatasi ketimpangan sosial, dan langkah-langkah memajukan inklusivitas.