Masyarakat Berfoto di Area Terdampak Letusan Semeru Hambat Evakuasi

LUMAJANG – Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menegaskan area terdampak letusan Gunung Semeru bukan merupakan tempat wisata, dan meminta masyarakat untuk tidak mendekat ke wilayah tersebut.

Thoriq, di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan bahwa bagi masyarakat yang ingin berfoto atau mengabadikan momen di area terdampak letusan Gunung Semeru, akan menghambat proses evakuasi.

“Soal yang ingin foto-foto, jeprat-jepret, sudah. Bukan waktunya sekarang. Ini bukan tontonan, bukan tempat wisata,” kata Thoriq, sapaan akrabnya.

Thoriq menjelaskan, dengan banyaknya aktivitas masyarakat yang menggunakan kendaraan di area terdampak letusan Gunung Semeru, akan menyebabkan alat transportasi pengangkut bantuan terhambat.

Menurutnya, bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan untuk warga terdampak letusan Gunung Semeru, bisa memanfaatkan posko-posko yang ada. Saat ini, di wilayah Kecamatan Pronojiwo, sudah banyak posko yang berdiri dan bisa menerima bantuan.

“Kendala itu banyak orang ke sana, termasuk mobil-mobil yang ke atas. Itu yang membuat masalah,” ujarnya.

Dalam upaya untuk mengurangi aktivitas masyarakat di area terdampat, personel Satbrimob Polda Jawa Timur melakukan penyekatan. Penyekatan dilakukan untuk mencegah pihak-pihak yang tidak berkepentingan masuk ke dalam lokasi bencana.

Selain warga setempat, petugas, TNI-Polri dan relawan dilarang masuk dan mendekat ke lokasi bencana. Hanya pihak-pihak yang melakukan penanganan bencana yang diperbolehkan masuk ke wilayah terdampak.

Ada dua titik penyekatan yang dilakukan oleh personel Satbrimob Polda Jawa Timur, yakni di Depan Balai Desa Supiturang dan perempatan Tugu Pancasila.

Lihat juga...