67 Kali Kejadian Gempa Gumi Guncang Manggarai Barat
LABUAN BAJO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang, mencatat 65 kali kejadian gempa bumi mengguncang Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, selama periode Oktober-November 2021.
“Terjadi 67 kejadian gempa bumi, dan 65 kejadian dengan magnitudo kurang dari empat dan gempa bumi magnitudo kurang dari 4 dan lebih dari 5 sebanyak 2 kejadian,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu (27/11/2021).
Ia menjelaskan, berdasarkan kedalaman, gempa bumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 km terjadi sebanyak 33 kejadian, gempa bumi menengah (60-300 km) sebanyak 33 kejadian, dan gempa bumi dalam atau lebih dari 300 km sebanyak 1 kejadian.
Sedangkan berdasarkan lokasi kejadian, katanya, sebanyak 53 kali gempa bumi terjadi di laut dan 14 kali gempa bumi di darat.
Margiono menjelaskan, wilayah Manggarai Barat merupakan daerah dengan tingkat kegempaan yang cukup tinggi. Sehingga, perlu edukasi mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami, baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
Dia meminta masyarakat tidak perlu panik dengan kondisi tersebut. Melalui mitigasi bencana yang baik, maka ada minimalisasi korban jiwa saat terjadinya bencana gempa dan tsunami.
Selain itu, BMKG pun selalu mengamati dan memonitor kejadian gempa 24 jam per 7 hari. Sehingga, segala informasi terkait kebencanaan dapat diakses oleh masyarakat secara luas.
Berdasarkan data BMKG, Labuan Bajo merupakan daerah rawan gempa dan tsunami, baik berdasarkan aspek sumber gempa maupun aspek sejarah.
Jika merunut aspek sumber gempa, letak Labuan Bajo, Manggarai Barat berdekatan dengan sumber gempa Sesar Naik Flores/Patahan Naik Flores, dengan magnitudo tertarget M 7,5.