Menjaga Hutan Gambut dan Karbon di Tanjabtim
Kebakaran hutan dan lahan yang biasanya terjadi di kawasan gambut juga terus mengintai jika cuaca panas dan tidak turun hutan.
Rudi berpendapat bahwa perlu pelibatan masyarakat secara mendalam agar bisa mencegah serta mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di kawasan gambut, yang paling penting dilakukan adalah dengan mengaktifkan Masyarakat Peduli Api (MPA) di masing masing desa.
“Kita sudah mendorong pembuatan kelompok MPA di beberapa desa, kelompok ini terbukti mampu menjadi garda terdepan dalam upaya-upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut,” tambah Rudi lagi.
Sementara itu permasalahan lain pada lahan gambut adalah dengan adanya kanal kanal yang sejak lama ada di kawasan gambut membuatnya menjadi kering dan rentan terbakar. Sehingga perlu upaya agar menjaga gambut untuk tetap basah.
KKI Warsi turut membantu dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan pada ekosistem gambut. Dengan kanal ini turut serta mempengaruhi hutan dan lahan gambut, termasuk kawasan Hutan Lindung Gambut.
Akibatnya setiap musim kemarau ancaman terjadinya kebakaran gambut tetap tinggi. Untuk mencegah kebakaran gambut, KKI Warsi mendorong masyarakat untuk mendapatkan hak kelola hutan melalui skema perhutanan sosial.
Dengan izin yang dikeluarkan oleh kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, masyarakat memiliki legalitas untuk mengamankan kawasan hutannya.
Upaya lain yang dilakukan masyarakat adalah dengan membuat sekat kanal di kawasan kelola mereka. Sekat kanal ini terbukti mampu mempertahankan muka air gambut dan mencegah gambut dari kebakaran.
“Menjaga lahan gambut agar tetap basah itu bukan hanya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, namun juga dapat mencegah degradasi terhadap lahan gambut,” kata Rudi.