Kolaborasi Tiga Negara Tropis Dunia Perkuat Negosiasi Iklim
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Bergabungnya tiga negara pemilik hutan tropis luas di dunia, Brazil, Indonesia dan Republik Demokratik Kongo diharapkan dapat memberikan terobosan dan solusi bagi sektor kehutanan untuk mengendalikan perubahan iklim. Kolaborasi ini juga memungkinkan tiga negara ini untuk memimpin negara tropis di wilayahnya dalam negosiasi iklim.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, menjelaskan kolaborasi tiga negara merupakan rintisan dan akan membuka ruang bersama negara hutan tropis lainnya serta membuka diri untuk bergabungnya negara-negara hutan temperate sebagai observer.
“Agenda ini akan memperkuat pengaruh negara-negara pemilik hutan tropis luas dalam negosiasi iklim, terutama pada agenda paling dekat yaitu Konferensi Para Pihak COP26 UNFCCC di Glasgow. Dan akan mendengungkan kekuatan hutan dalam aksi iklim, sebagaimana layaknya tiga permata dunia yang diberkahi hutan tropis melimpah. Kolaborasi ini semakin memperkuat posisi dalam memperjuangkan solusi efektif dalam aksi-aksi iklim terutama dari sektor kehutanan,” kata Siti dalam rilis media, Selasa (26/10/2021).
Ia juga menyatakan bahwa kolaborasi ini juga sebagai ajang mempromosikan solidaritas yang dibingkai dalam upaya bersama menuju pencapaian tujuan global di bawah Perjanjian Paris, yaitu menjaga peningkatan suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius dari suhu di masa praindustri.
“Pengalaman dari masing-masing negara akan bisa dipelajari dan dibagikan kepada negara lain. Contohnya, pengalaman Indonesia dalam menerapkan perhutanan sosial sangat bermanfaat, begitu pula dengan pengalaman Brazil dalam mengelola cagar alam ekstraktif dan wilayah adatnya. Dan Kongo juga memiliki pengalaman uniknya sendiri yang dapat dibagikan dan yang dapat kita semua pelajari,” tuturnya.