FAO Desak Penerapan Sistem Pertanian Pangan Berkelanjutan

Untuk itu, FAO mendesak agar sistem pertanian pangan yang mencakup perjalanan makanan dari lahan pertanian hingga ke meja makan, untuk diubah menjadi sistem yang lebih berkelanjutan.

FAO pun mendorong sistem yang berkelanjutan di semua sektor pangan. Hal itu juga karena sistem produksi pangan yang tidak berkelanjutan menghancurkan habitat alami dan berkontribusi pada kepunahan spesies.

FAO telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan berkontribusi untuk memastikan pembangunan pertanian pangan berkelanjutan di Indonesia.

Sejak 2019, FAO bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) untuk menganalisis sistem pertanian pangan nasional, dan memberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan kapasitas sistem pertanian pangan nasional yang berkelanjutan.

Dukungan terhadap pendirian Badan Pangan Nasional yang mengoordinasikan masalah terkait sistem pertanian pangan serta peningkatan kapasitas terkait perencanaan sistem pertanian pangan, merupakan bagian dari dukungan FAO kepada BAPPENAS.

Pada sektor peternakan dan kesehatan hewan, FAO telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2006 dengan dukungan mitra internasional lainnya untuk mencegah, mendeteksi dan mengendalikan berbagai ancaman kesehatan global.

Pada produksi ikan di ekosistem laut dan perairan darat, FAO bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendorong konservasi dan praktik perikanan berkelanjutan.

FAO juga mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk melestarikan hutan dan lahan gambut untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

“Kita membutuhkan tindakan kolektif untuk mengubah sistem pertanian pangan kita. Setiap orang harus memahami, bahwa perlakuan mereka terhadap makanan mempengaruhi sistem pangan. Transformasi global hanya bisa terjadi jika dimulai dari individu,” ujar Rajendra.

Lihat juga...