Penyedia Jasa Transportasi dan Pedagang Jajanan Kembali Bergairah Kala PTM

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mulai diterapkan pada Senin (13/9/2021) berdampak positif bagi pelaku usaha. Sektor transportasi, jajanan dan pendukung ikut bergairah dengan adanya tambahan pendapatan.

Herzoni, pengemudi angkutan perkotaan (angkot) trayek Panjang-Teluk Betung, Bandar Lampung menyebutkan, selama dua hari terakhir, ia mulai mendapat konsumen guru, siswa sekolah. Ongkos bagi siswa sekolah mulai dari Rp2.000 hingga Rp4.000, tergantung jarak. Hasil jasa angkot bertambah puluhan ribu dari sejumlah siswa sekolah dalam sehari.

Selama setahun lebih, kala pembelajaran dilakukan dalam jaringan (daring), Herizon nyaris tidak mendapat penumpang pelajar. Pemilik angkot warna orange itu mengaku bahkan sebelumnya, ia menyediakan jasa abodemen. Sebanyak sepuluh siswa dalam satu jalur ke sekolah SD hingga SMA rutin naik angkotnya. Pembayaran dilakukan per bulan oleh orang tua dalam satu perumahan.

“Saya menyediakan jasa antar jemput atau abodemen di perumahan ke sekolah karena sebagian orangtua tidak memiliki motor atau tidak memiliki waktu untuk mengantar anaknya, kini belum berjalan kembali karena masih sebagian yang sekolah tatap muka,” ulas Herlizon saat ditemui Cendana News, Selasa (14/9/2021).

Kedisplinan penumpang dalam memakai masker sebutnya sudah cukup tinggi. Ia juga meyediakan hand sanitizer di mobil bagi penumpang. Meski selama seminggu kegiatan PTM di sejumlah sekolah bersifat simulasi, ia menyebut jasa angkot masih diminati.

Sektor usaha yang bergairah juga dialami oleh Suhendra, penyedia jasa ojek konvensional dan berbasis aplikasi yang kerap mangkal di Jalan Imam Bonjol, Gedong Air, Bandar Lampung. Sejumlah orangtua di wilayah tersebut setahun sebelumnya menerapkan sistem antar jemput dengan jasa ojeknya. Selama pandemi siswa yang belajar daring membuat penghasilannya berkurang.

Lihat juga...