Pemerintah Dorong Penggunaan Teknologi CCUS

JAKARTA – Pemerintah mendorong penggunaan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCUS), dalam pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, dengan tujuan mengurangi dampak perubahan iklim akibat pelepasan emisi dari aktivitas pertambangan.

“Penggunaan energi bersih seperti CCUS menjadi pertimbangan utama untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, keberlanjutan, dan daya saing untuk mencapai kedaulatan energi serta ketahanan iklim dan rendah karbon,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariaji, dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis (9/9/2021).

Tutuka menjelaskan, bahwa transisi energi sebagai inti dari mitigasi iklim, punya peranan kunci bagi Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target netralitas karbon pada 2060.

Menurutnya, teknologi CCUS yang dipakai dalam perkembangan energi menjadi salah satu bahasan penting dalam mengurangi emisi karbon dioksida, dan digunakan dalam enhanced oil recovery (EOR).

“Teknologi bersih CCT atau CCS dan Net Sink sangat dibutuhkan untuk menuju energi hijau. Gas merupakan energi fosil yang dapat menjadi energi ramah lingkungan dengan teknologi CCUS,” ujar Tutuka.

Kajian penerapan CCUS pada lapangan-lapangan minyak dan gas bumi di Indonesia telah dilaksanakan sejak 2011, di Lapangan Gundih, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), J-Power, dan Janus.

Selain itu, proyek karbon dioksida EOR di Lapangan Sukowati oleh Pertamina EP, Japan Petroleum Exploration (Japex), bersama Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Migas Lemigas.

Kemudian proyek karbon dioksida EOR di Lapangan Limau Biru oleh Japex dan Lemigas yang juga terlibat di proyek MRV Methodology.

Lihat juga...