Pemerintah Dinilai Minim Beri Apresiasi Siswa Sikka Berprestasi
Editor: Makmun Hidayat
Menurut Venansius, kondisi ini membuat para siswa dan sekolah tidak mengirimkan siswanya ikut lomba di tingkat provinsi karena harus mengeluarkan biaya sendiri.
Ia menyebutkan, bila mengikuti lomba di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT maka minimal harus menyediakan dana jutaan rupiah untuk biaya tiket pesawat serta penginapan.
“Kalau waktu lomba hanya sehari tentu tidak terlalu berat, tapi kalau beberapa hari maka butuh banyak dana. Kadang harus meminta dana dari orang tua murid pun agak sulit,” ucapnya.
Kepala Sekolah SMK Yohanes XXIII Maumere Marselus Moa Ito mengakui sekolahnya rutin mengirimkan siswa mengikuti lomba di tingkat provinsi maupun nasional. Ia mengatakan, biaya disediakan pihak sekolah baik transportasi maupun akomodasi termasuk membiayai guru pendamping siswa yang direkrut dari luar sekolah.
“Kalau kami memakai jasa pendamping dari luar sekolah, maka kami mempergunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah untuk membayar honornya,” ucapnya.