Lima KRI Jaga Laut Natuna Utara 24 Jam
BATAM – Panglima Komando Armada I, Laksmana Muda TNI Arsyad Abdullah, memastikan laut Natuna Utara tetap dalam pengawasan TNI Angkatan Laut selama 24 jam, dengan mengerahkan lima KRI dan 1 pesawat.
“KRI dituntut satu kali 24 jam selalu ada di laut Natuna Utara,” kata Arsyad Abudullah, saat berada di atas KRI Silas Papare-386 di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (16/9-2021).
Ia menyampaikan, pihaknya menggelar operasi dengan sandi Siaga Segara 21 dengan mengoperasikan 5 KRI. Tiga atau empat KRI selalu berada di laut, dan satu melaksanakan bekal ulang dengan bergiliran.
“Agar selalu berada di laut minimal tiga KRI, sehingga kami dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan akan memasuki perairan Indonesia,” kata dia.
Pangkoarmada I menyampaikan, klaim sepihak oleh Cina atas sebagian besar Laut Cina Selatan yang melibatkan Filipina dan Vietnam, tidak termasuk laut Natuna Utara. Indonesia tidak termasuk dalam negara yang ikut mengklaim (non claimant state).
Pada sisi lain, Indonesia masih belum memiliki kesepakatan dengan Vietnam terkait batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di laut Natuna Utara.
Kedua hal tersebut memberikan dampak pada intensitas kehadiran kekuatan angkatan laut maupun coast guard negara asing yang memiliki kepentingan di wilayah perairan tersebut.
“Sikap TNI AL di laut Natuna Utara sangat tegas mendukung kebijakan pemerintah dalam hal pelaksanaan hak berdaulat dan melindungi segenap kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia tersebut, sesuai ketentuan perundang-undangan nasional dan hukum internasional yang berlaku atau telah diratifikasi. Tidak ada toleransi terhadap segala bentuk pelanggaran di laut Natuna Utara,” kata Pangkoarmada I.