KRI Bima Suci Tiba di Pelabuhan Morotai Disambut Meriah

“Sehingga ke depan putra-putri Morotai bisa menjaga lautan Pulau Morotai yang sangat luas, karena Morotai merupakan wilayah perbatasan dan bagian dari wilayah NKRI. Tantangan terberat, yaitu peningkatan kapasitas SDM. 1.000 jembatan dapat dibangun secara mudah, tapi membangun satu kualitas sumber daya manusia itu tidak gampang,” ujarnya.

Pulau Morotai merupakan satu-satunya pulau di Tanah Air yang memiliki landasan udara dalam formasi tujuh berbanjar, yang dibangun Sekutu dalam kampanye Perang Pasifik melawan Angkatan Perang Kekaisaran Jepang. Sampai sekarang, bekas tujuh landas pacu itu masih ada walau hanya satu yang difungsikan.

Panglima Pasukan Sekutu di Pasifik, Jenderal Douglas MacArthur, menumpukan kekuatan pasukannya di Pulau Morotai dalam operasi perebutan kembali pulau-pulau strategis di Pasifik. Dengan demikian, Pulau Morotai turut menentukan arah sejarah dunia pada masanya dan kemudian.

Laos berpesan, agar para kadet dan perwira TNI AL dapat membawa nama Pulau Morotai ketika berkeliling dunia, tentang keindahan Pulau Morotai serta kekayaan alam bawah lautnya. Ia menyatakan, pengibaratan, bahwa belum keliling negeri kalau belum singgah ke Pulau Morotai.

Kedatangan KRI Bima suci disambut meriah sekitar 50 perahu nelayan Morotai untuk mengiringi KRI Bima Suci proses bersandar, Tim mervlouw (persiapan di darat) Pangkalan TNI AL Morotai sudah tampak sigap menjalankan fungsinya saat menyambut kapal sandar.

Setelah kapal layar tiang tinggi kelas Bark ini tertambat sempuran dan siap, penyambutan dilanjutkan penampilan tarian Cakalele khas daerah Pulau Morotai dan pengalungan selendang oleh Laos, serta jajaran Forkopimda kepada komandan Satuan Tugas KJK Dalam Negeri 2021 yang tergabung dalam pelayaran KRI Bima Suci, para perwira dan perwakilan kadet Akademi TNI AL. (Ant)

Lihat juga...