DKK Semarang Gencarkan Skrining, Sasar Guru dan Pelajar
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Mengantisipasi munculnya klaster baru Covid-19 dari sekolah, seiring dengan dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Semarang sejak Senin (30/8/2021), Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang mulai menggencarkan skrining atau deteksi Covid-19 bagi pelajar dan guru.
Pelaksanaan skrining tersebut, dilakukan secara acak dengan sasaran satuan pendidikan yang sudah melaksanakan PTM terbatas.
“Jadi setiap satuan pendidikan yang melaksanakan PTM terbatas, pasti diawasi oleh Satgas Covid-19, baik dari sekolah maupun luar sekolah. Salah satunya, pengawasan dari puskesmas terdekat. Jadi teman-teman puskesmas yang di wilayah kerjanya ada sekolah dan melaksanakan PTM, kami minta untuk sampling skrining Covid-19 pada siswa dan guru,” papar Kepala DKK Semarang, Abdul Hakam, di Semarang, Jumat (10/9/2021).
Dipaparkan, upaya tersebut untuk mengantisipasi secara dini jika terjadi penyebaran Covid-19 di satuan pendidikan. Jika ditemukan, bisa langsung dilakukan karantina, baik yang terpapar atau pun lingkungan sekolah, sehingga tidak menyebar.
Menurutnya, sampling yang dilakukan Dinas Kesehatan juga bentuk dari evaluasi PTM yang sudah berjalan hampir dua pecan.

“Skrining ini kita minta dilakukan secara rutin, jadi tidak hanya sekali saja. Setiap sekolah diambil sampling sebanyak 10 guru dan 10 siswa. Baik dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK di Kota Semarang,” terangnya.
Sejauh ini, dari hasil skrining acak yang dilakukan di sekolah peserta PTM terbatas, belum ditemukan siswa atau guru yang positif Covid-19.