Angin Timur di Lamsel Sebabkan Kerusakan dan Rugikan Nelayan
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Siklus alam berupa munculnya angin Timur di kawasan pantai di Lampung Selatan, tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan. Namun, juga merusak sejumlah sarana budi daya kerang hijau milik nelayan setempat.
Amran Hadi, warga Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah karena sarana budi daya berupa bambu, ban dan kayu, tercabut gelombang yang disebabkan oleh angin Timur.
Amran Hadi mengatakan, prediksi fase angin timuran telah diperhitungkan olehnya dan sejumlah pembudidaya kerang hijau. Gelombang dan angin kencang dari Laut Jawa berimbas pada lingkungan pantai dan sejumlah pulau kecil di wilayah tersebut. Kerusakan pada area pantai terlihat dari gerusan gelombang pada pasir. Imbasnya, pohon waru laut, kelapa dan akasia, roboh.
Kerugian selama musim angin timur, sebut Amran Hadi, berimbas pada ekonomi dan lingkungan. Bagi ekonomi warga pesisir, penghasilan menurun bahkan merugi imbas panen kerang hijau gagal. Sejumlah nelayan yang memasang jaring, bubu dan mencari ikan dengan memancing, terpaksa istirahat. Ia bahkan memilih membersihkan sampah yang tersangkut pada tonggak kayu dan bambu.
“Sampah plastik terbawa arus laut terdampar di sejumlah pantai, namun sebagian tersangkut di tonggak budi daya kerang hijau sehingga perlu dibersihkan, musim timur kerap berlangsung hingga dua pekan lebih, memiliki sifat mengeruk pasir tepi pantai,” terang Amran Hadi, Rabu (15/9/2021).
